Keesokan harinya, Sheinbaum kembali tampil, kali ini memimpin parade militer nasional. Dikelilingi pasukan dan jajaran pemerintahannya, ia menyampaikan pesan tegas soal kedaulatan negara.
”Tak ada kekuatan asing yang boleh membuat keputusan untuk kami. Tak ada campur tangan yang bisa diterima di tanah air kami,”kata dia.
Pernyataan itu dipahami sebagai respons terhadap tekanan diplomatik Amerika Serikat (AS). Dalam beberapa bulan terakhir, AS kembali mendesak Meksiko untuk memperkuat tindakan terhadap kartel narkoba dan memperketat perbatasan.
| Baca Juga: Kanker Jadi Obrolan Tiap Hari Keluarga Shahnaz Haque
Ilmuan & Ibu
Beberapa tokoh konservatif di AS bahkan mengusulkan pengiriman pasukan Amerika ke wilayah Meksiko. Itu ditolak dengan tegas oleh Sheinbaum. Meski begitu, pemerintahannya menunjukkan pendekatan yang lebih tegas dibanding pendahulunya.
Beberapa tokoh kartel besar telah diekstradisi ke AS, dan penyitaan narkotika meningkat tajam di perbatasan. Namun Sheinbaum menegaskan kalau semua kebijakan ini dibuat demi kepentingan rakyat Meksiko, bukan karena tekanan luar negeri.
Sheinbaum bukan sekadar politisi. Ia adalah seorang ilmuwan, akademisi, dan ibu dari satu anak. Ia meraih gelar doktor di bidang teknik energi dari UNAM dan pernah menjadi peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di Amerika Serikat. Sebelum menjadi presiden, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Tlalpan dan Kepala Pemerintahan Kota Meksiko.
| Baca Juga: Pesona dan Mimpi Top 3 Miss Universe Indonesia 2025
Lawan Kartel
Dalam pemilu 2024, ia mengalahkan Xóchitl Gálvez dengan kemenangan telak. Ia dilantik sebagai presiden ke-66 sekaligus presiden perempuan pertama Meksiko pada 1 Oktober 2024. Ia membawa program sosial yang progresif, mendorong nasionalisasi sebagian sektor energi, serta menaikkan upah minimum secara signifikan.
Dalam urusan keamanan, ia memperkuat Garda Nasional dan memperluas operasi melawan kartel. Sembari tetap menjunjung hak asasi dan penegakan hukum yang transparan.
Tags:Claudia Sheinbaum Meksiko