By: Agnes
24 July 2025

Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Indonesia. Film ‘Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian’, garapan sineas Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Best Director di Montreal International Film Festival 2025.

Sekilas, trailer ‘Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian’ mungkin memberi kesan film perang konvensional yang penuh dentuman senjata, aksi heroik, dan ketegangan di medan tempur.

Namun film itu lebih dari sekadar kisah pertempuran, melainkan tentang perjuangan, mimpi, dan keberanian manusia dalam menghadapi takdir. Produser Celerina Judisari (Ayie) mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian film tersebut , terutama dalam hal penyutradaraan.

“Believe bukan hanya film laga atau perang. Ini adalah perjalanan emosional yang penuh keberanian, luka, dan harapan yang bisa menjangkau semua hati,” kata Ayie dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Rabu (23/7).

| Baca Juga: Totalitas Para Pemain Film ‘Believe’, Bawa Parasut 17 Kg

Sejumlah fakta film ‘Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian’ menarik untuk diketahui terlebih dahulu sebelum tayang mulai 24 Juli 2025.

1. Salah Satu Adegan Perang Terbesar yang Pernah Dibuat dalam Film Indonesia

Film ini menampilkan lebih dari 22 ledakan besar, 8 adegan kontak senjata, pembangunan dua kampung yang benar-benar dibakar untuk adegan, serta pertempuran di berbagai medan, dari hutan hingga kota. Skala produksinya sangat masif dan mungkin belum pernah terlihat sebelumnya di layar lebar Indonesia.

2. Drama Emosionalnya Sedahsyat Ledakan Perangnya

Jangan kira ini hanya tentang tembak-tembakan dan teriakan di medan perang. Di balik semua aksi itu, tersembunyi drama keluarga yang emosional dan menyentuh.

Hubungan antara Agus (Ajil Ditto) dan ayahnya (Wafdah Saifan), kisah cinta dan kesetiaan antara Agus dan istrinya, Evi (Adinda Thomas), hingga konflik batin dalam memilih jalan hidup membuat film ini memiliki dua sisi: keras di luar, rapuh dan hangat di dalam. Perpaduan ini yang membuat penonton tidak hanya tegang, tapi juga menangis.

| Baca Juga: Tokoh Asli Muncul, Beri Apresiasi Film ‘Believe: Takdir Mimpi Keberanian’

3. Nama-nama Terbaik Ada di Deretan Tim Produksi

Filmnya belum rilis, tapi duet sutradara Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana sudah dianugerahi penghargaan dari Montreal International Film Festival untuk film Believe.

Mengintip daftar tim produksinya, kita akan temui nama-nama terbaik di bidang perfilman, mulai dari Produser Celerina Judisari yang memproduksi film Kadet 1947, Sinematografer Padri Nadeak, Music Director Aghi Narottama, hingga Pengarah Aksi Abah Dinar, membuat film ini digarap dengan sangat serius.

4. Mengangkat Tema Kesetiaan, bukan Perselingkuhan

Di saat film Indonesia banyak bicara soal cinta segitiga hingga drama perselingkuhan, Believe justru tampil berani dan berbeda. Film ini memotret kesetiaan: istri yang setia menunggu suaminya di garis belakang, anak yang akhirnya memahami cinta ayahnya, dan sahabat yang tidak mengkhianati perjuangan.

Di tengah gempuran kisah cinta yang rumit, film ini seperti napas segar yang mengajak kita kembali ke nilai-nilai pengorbanan dan loyalitas.

| Baca Juga: Ajil Ditto Tanggalkan Citra Lama, Tampil Total di Film ‘Believe’

5. Mengisahkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Inilah bagian paling menyentuh dari Believe. Film ini bukan hanya cerita Agus, tapi juga cerita banyak dari kita, anak-anak yang tumbuh dengan ayah yang keras, pendiam, atau bahkan terasa jauh.

Tapi lewat perjalanan Agus, kita belajar bahwa cinta ayah kadang tidak ditunjukkan dengan kata, tapi lewat pengorbanan. Tak sedikit penonton yang menangis karena merasa baru memahami perjuangan dalam diam ayah mereka setelah menonton film ini. (*)

Tags:

Leave a Reply