By: Azharul Hakim
23 October 2025

”Kami hanya bisa saling manggil. Saya juga sesekali komunikasi sama Wahyu, bagaimana cara untuk bisa keluar cepat. Agus sempat berusaha keras supaya bias keluar. Dia sampai nyoba njebol seng pakai batu,” kata Putra lagi.

Saling Menyemangati

Fahri Huzaini. Foto : Tia

Fahri Huzaini. Foto : Tia

Di hari ke dua, Putra dan teman-teman sebenarnya mendengar suara tim evakuasi yang hendak menolong Haical. ”Udah dengar. Agus juga sempat bilang, ’Pak abis Haical, saya ya, Pak’. Tapi pesan Agus nggak direspon,” imbuh Putra menirukan ucapan Agus yang begitu menyesakkan.

| Baca Juga :  Mengenal Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Pesantren Tertua di Jatim yang Kini Diterpa Musibah

Mereka saling menyemangati, berusaha bertahan meski tak ada air dan makanan. Di tengah menahan rasa sakit di kaki kirinya, Putra memilih tetap tenang agar tak kehabisan tenaga. Dia bahkan sempat tertidur. ”Saya berusaha nggak panik. Saya pikir kalau panik, energi malah habis. Kadang saya sampai ketiduran, bahkan sempat mimpi bisa keluar dari reruntuhan, padahal masih kejebak,” ungkapnya.

Hari-hari dalam gelap itu terasa panjang. Kadang mereka berhalusinasi karena lelah dan panas. ”Waktu itu Al Fatih sempat ngelindur (mengigau, red), nyuruh saya ngeluarin sepedanya dari reruntuhan. Teman-teman juga pada lepas baju karena gerah. Cuma saya yang masih pakai baju,” ujarnya tersenyum tipis mengingat kejadian itu.

Pada hari ketiga, Tim Penyelamat berhasil menjebol beton tebal itu (baca kisah lengkapnya di halaman sebelumnya). Sayangnya, Agus saat ditemukan sudah meninggal dunia. ”Di hari itu (ke tiga, red) Agus sudah tidak ada suara lagi, tidak ada usaha untuk menjebol pakai batu. Saya panggil tidak menyahut,” katanya lirih.

Sempat Ragu

Evakuasi pun mulai dilakukan secara bertahap. Satu per satu mereka diangkat dari reruntuhan. Wahyu diselamatkan terlebih dahulu pukul 18.05 WIB, disusul Al Fatih, kemudian Putra dan terakhir Rosi pukul 20.20 WIB. Mereka segera dibawa ke RSUD Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan. Beberapa hari kemudian, Minggu (5/10), Putra diperbolehkan pulang.

”Kaki saya ada luka sedikit karena kejepit corcoran (adukan semen dan batu kerikil, red). Alhamdulillah sekarang sudah tidak terasa sakit,” ujar Putra menunjuk bekas luka di kakinya.

Fahri Huzaini

Tags:

Leave a Reply