• Alat kontrasepsi tertentu: diafragma dan bahan spermisida meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK.
• Menopause: penurunan hormon estrogen menyebabkan perubahan di saluran kemih sehingga rentan terhadap terjadinya infeksi.
| Baca Juga: Tips Diet Aman Badan Tetap Sehat Menurut Pakar
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Apabila kita mengalami gejala-gejala ISK, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis bedah urologi. “Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Dengan diagnosis yang tepat dapat diberikan terapi yang tepat pula,” ujar Ima.
Namun sayangnya, di era yang serba mudah seperti sekarang ini, tidak sedikit masyarakat yang datang ke apotek langsung jika mengalami suatu keluhan penyakit.
“Tidak jarang pihak apotek memberikan obat-obatan bahkan jenis antibiotika untuk mengatasi keluhan tersebut. Perilaku seperti ini dapat membahayakan dan dapat menyebabkan terjadinya resistensi obat-obatan antibiotika. Maka dari itu, begitu mengalami gejala, segeralah berobat ke dokter,” jelasnya.
Komplikasi Infeksi Saluran Kemih
Dikatakan Ima, Jika diatasi dengan baik, ISK jarang menyebabkan komplikasi. Namun, apabila tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi berupa:
• ISK berulang, yang terjadi dua kali atau lebih dalam 6 bulan
• Gangguan fungsi ginjal permanen, karena infeksi yang tidak diobati
• ISK pada ibu hamil, risiko melahirkan bayi berat lahir rendah atau prematur
Tags:Ciri-ciri Infeksi Saluran Kemih Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih Gejala Infeksi Saluran Kemih Infeksi Saluran Kemih Pencegahan Infeksi Saluran Kemih Penyebab Infeksi Saluran Kemih