By: Agnes
22 September 2025

NYATA MEDIA — Tren olahraga yang kian digemari masyarakat, terutama kalangan atas dan artis, adalah padel. Namun perlu diketahui, permainan raket gabungan antara tenis dan squash itu berisiko memicu varises di kaki.

Menurut dr Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE(K) atau lebih dikenal dr Tompi, varises bukan hanya guratan biru keunguan yang mengganggu keindahan kulit, tetapi juga masalah kesehatan serius.

“Orang dengan varises, secara fungsi tidak enak, dan secara bentuk juga tidak bagus. Banyak yang tidak tahu kalau kakinya sering kesemutan atau bengkak itu gara-gara masalah vaskular,” jelas dr Tompi di sela diskusi Indonesian Vien Center di T Space, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (20/9/2025).

Kondisi ini bukan hanya memengaruhi fisik, tetapi juga mental. Rasa percaya diri runtuh, pakaian modis seperti rok atau celana pendek pun ditinggalkan demi menyembunyikan “peta pembuluh darah” yang tampak di kaki.

| Baca Juga: Raja Charles III Menolak Kepindahan Pangeran Harry ke Inggris

Fenomena tersebut, membuat dr. Tompi menggandeng sahabatnya, dr. Yuliardi Limengka Sp.B.Subsp.BVE(K), spesialis bedah vaskular, untuk lebih serius menangani pasien yang memiliki keluhan vaskular modern dengan penanganan quick in – quick out, sehingga pasien bisa ditangani dengan standar tinggi tanpa birokrasi yang rumit.

Olahraga Padel dan Risiko Varises

Varises tidak hanya dipicu faktor genetik, kehamilan, atau pekerjaan yang menuntut berdiri lama. Tren gaya hidup urban juga ikut berperan, salah satunya melalui olahraga padel, permainan raket yang kini naik daun.

Menurut dr Yuliardi, padel termasuk olahraga high impact yang memberi tekanan berat pada sistem vena di kaki.

“Gerakan eksplosif, sprint jarak pendek, berhenti mendadak, dan perubahan arah konstan membuat katup vena bekerja ekstra keras,” jelasnya.

| Baca Juga: Pemula dalam Bermain Padel? Hindari Melakukan Kesalahan Ini

Otot betis memang berfungsi sebagai pompa alami untuk mendorong darah kembali ke jantung. Namun, tekanan berulang akibat gerakan padel bisa melemahkan katup vena.

Akibatnya, darah menggenang dan terbentuklah varises. Gerakan melompat untuk smash atau membungkuk rendah juga meningkatkan tekanan intra-abdomen, yang makin menghambat aliran darah balik. Menurutnya, semua olahraga high impact, termasuk tenis dan padel, berisiko memicu varises.

“Setiap kali ada hentakan kaki, tekanan vena naik. Jika terus berulang, katup vena bisa rusak dan darah menumpuk di kaki,” jelasnya.

| Baca Juga: Digosipkan Pacaran, Kenny Austin Main Padel Ditemani Amanda Manopo

Begini Cara Bermain Padel dengan Aman

Kabar baiknya, Anda tidak perlu berhenti bermain padel. Risiko bisa ditekan dengan langkah-langkah pencegahan sederhana:

1. Pemanasan Menyeluruh – Fokus pada peregangan dinamis otot kaki dan betis.

2. Gunakan Compression Stockings – Stoking kompresi khusus olahraga membantu sirkulasi darah.

3. Hidrasi yang Cukup – Minum sebelum, selama, dan setelah bermain untuk menjaga elastisitas pembuluh darah.

4. Pendinginan & Elevasi – Setelah bermain, lakukan pendinginan dan angkat kaki lebih tinggi dari jantung 10–15 menit.

5. Perhatikan Sinyal Tubuh – Jika kaki terasa berat, nyeri, atau bengkak, segera istirahat dan konsultasi ke dokter.

| Baca Juga: Tasya Farasya Aktif Main Medsos Lagi, Unggah Foto Bareng Sahabat

Penanganan Medis Varises

Jika varises sudah terbentuk, penanganan medis mungkin diperlukan. Menurut dr Yuliardy, varises merupakan stadium kedua dari penyakit vena kronis. Bila dibiarkan, kondisi bisa berkembang menjadi borok atau luka yang sulit sembuh.

Salah satu metode modern yang efektif adalah ablasi laser, prosedur minim invasif yang dapat memperbaiki varises dengan hasil estetika sekaligus medis.

“Varises seburuk apa pun bisa diperbaiki. Yang penting jangan diabaikan,” tegas dr Yuliardy. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply