By: Padnya
22 May 2025

Robot tersebut digerakkan menggunakan Li-Po Baterai, yang mampu bertahan hingga 90 menit penggunaan. Dalam kondisi optimal, robot bisa menjelajah ruangan seluas 30 hingga 50 meter persegi tanpa pengisian ulang, tergantung pada intensitas gerak dan beban kerja.

Rangka robot dibuat dari bahan akrilik dan aluminium frame, agar lebih ringan dan mudah dibentuk. Motor DC dipilih untuk mobilitas, dengan roda omni agar lebih fleksibel bergerak.

“Proses pembuatan robot memakan waktu sekitar dua bulan. Saya bekerja hampir setiap hari, mengatur waktu antara eksperimen hardware, debugging software, hingga dokumentasi hasil pengujian,” jelasnya.

Pikapika-chan memiliki beberapa fitur unggulan yang membedakannya dari vacuum cleaner biasa. Robot ini dapat mengenali objek berdasarkan ukuran dan jenis sampah menggunakan kamera kedalaman.

Sistem ini mampu menilai apakah suatu objek layak diambil dan dapat dikendalikan menggunakan perintah suara dalam bahasa Inggris. Biaya pembuatannya mencapai Rp5 juta hingga Rp15 juta.

| Baca Juga: Mahasiswa ITS Gagas Alat Deteksi Gula Darah Tanpa Suntik

Bagi Ody, tantangan terbesar dalam pembuatan robot ini adalah menggabungkan sistem deteksi visual dengan voice command. Tantangan terbesar adalah menggabungkan sistem deteksi visual dengan voice command agar dapat bekerja secara real-time.

“Ada juga kendala dalam membaca citra sampah kecil yang sering tidak dikenali dengan baik oleh kamera pada kondisi pencahayaan tertentu. Selain itu, ROS cukup kompleks, jadi saya harus belajar banyak untuk memahami cara kerja node dan topik di dalamnya,” terangnya.

Kendati demikian, Ody berhasil merampungkan robot vacuum itu dengan cukup baik.

Pikapika-chan menjadi satu-satunya proyek robot vacuum dari tujuh mahasiswa PENS yang mengikuti program riset di Jepang. Serta berhasil dibawa ke Joint International Workshop 2025 on AI Engineering and Technology (AIET 2025) yang berlangsung di Atsugi, Kanagawa.

Saat ditanya mengenai potensi Pikapika-chan bisa digunakan secara luas di Indonesia, Ody mengatakan, Potensi pengembangan secara komersial sangat terbuka.

Jika desainnya dirampingkan dan efisiensi sistem ditingkatkan, vacuum ini bisa menjadi produk unggulan untuk pasar rumah tangga dan fasilitas umum seperti perpustakaan atau kantor.

Tags:

Leave a Reply