By: Brianika
22 April 2024

Pemberian nama bayi bisa menjadi malapetaka hubungan suami-istri. Seperti yang dialami pasangan asal Sichuan, Cina, ini. Mereka di ambang perceraian akibat cekcok soal pemberian nama anak laki-laki pertama mereka yang lahir pada Agustus 2023.

Seperti yang dilansir media South China Morning Post, awalnya pasangan ini sepakat memberi nama anak dengan marga ibunya. Istri 28 tahun, Xiangjia, mengatakan bahwa dia tidak terlalu memaksakan untuk nama putra mereka menggunakan marga dari keluarganya atau suaminya.

Namun, nenek dari keluarga ibu bersikeras nama si bayi menggunakan marganya untuk melanjutkan garis keluarga.

Sebelumnya pasangan ini menikah pada tiga tahun lalu, kedua pihak keluarga telah sepakat menggunakan nama keluarga pihak ibu untuk anak pertama mereka, tanpa memandang jenis kelamin, baik laki-laki atau perempuan.

| Baca Juga: Wisatawan Cina Jatuh ke Jurang Gunung Ijen Akibat Keserimpet Rok

Setelah lahir putranya, Xiangjia, langsung menamai anaknya dengan marganya. Nama itu ditetapkan langsung dalam akta kelahiran bayi.

Sejak saat itu, dia dan suami sering bertengkar. Hubungan pasutri ini semakin memburuk. Adu mulut terus tak dapat dihindari.

“Kapan kamu segera mengganti nama panjang anak kita?,” kata suami mendesak istrinya. “Semua anak di dunia ini menggunakan nama dari pihak keluarga ayah. Jadi kenapa kamu tidak mengikuti aturan itu?,” ujar suami yang berusia 35 tahun tersebut.

Xianjia mengira penggunaan nama anak dari pihak ayah bukanlah hal wajib diikuti, karena mereka sudah sepakat sebelumnya untuk menggunakan nama dari marga ibunya.

“Itu melukai hatiku setiap saat,” kata suami. Dengan ketegangan yang terus meningkat, Xiangjia tidak kuat lagi menghadapinya. Dia mengajukan perceraian dan menuntut hak asuh anak.

| Baca Juga: Penikaman Kembali Terjadi di Australia, Pelaku Masih Buron

Bukannya mempertahankan rumah tangga mereka, suami malah melawan istri. “Rumah, mobil, dan anak laki-laki adalah milikku. Jadi kamu tinggalkan semuanya sendirian,” tanggapan pihak suami.

Di tengah pertengkaran itu, Xiangjia harus pergi ke rumah sakit untuk operasi. Saat dia pulang, kaget betul yang dia rasakan begitu tahu ibu mertuanya telah mengganti nama putranya. Sejak saat itu, suaminya memanggil anak mereka dengan nama barunya.

Belum jelas apakah pasangan ini telah berpisah, tapi Xiangjia tentu kecewa dengan hal itu. “Baik suami maupun saya tidak ingin membahasnya lagi. Saya sudah lelah,” kata Xiangjia.

Saat kisah ini ditayangkan di Weibo News, langsung mengundang perhatian masyarakat, dengan 44 juta views dan 8.750 komentar. Sebagian besar netizen setuju pemberian nama anak memakai marga ibu.

| Baca Juga: Bikin Heboh Pengunjung, 100 Anjing Husky Berlarian di Mal

“Suaminya ini tinggal di tahun berapa? Tidak bisakah ibunya menamai anaknya dengan marganya?,” komentar salah satu warganet.

Sebagai informasi, perempuan di Cina saat ini sah-sah saja menyematkan marganya ke nama anaknya. Data pemerintah setempat menunjukkan, penggunaan marga ibu ke dalam nama anak terus meningkat dari tahun ke tahun.

Rata-rata 7,7 persen nama anak menggunakan marga pihak ibu. Di kota-kota besar, jumlah itu meningkat. Di Shanghai, misalnya, 8,8 persen nama anak menggunakan marga ibunya. (*)

Tags:

Leave a Reply