Sastia mengaku kesuksesan ini tercapai dengan proses yang tidak mudah. “Jepang bukan negara yang sangat terbuka ke foreigner gitu. Jadi perjuangan untuk sampai ke titik ini harus bekerja lebih keras dan menunjukkan prestasi lebih dibandingkan dengan orang-orang Jepang lainnya, untuk bisa berkompetisi di sini,” tegasnya.
”Kalau jadi peneliti harus bisa menerima gagal itu adalah satu hal yang mutlak. Karena udah terlalu sering gagalnya ya pasti lama-lama capek. Kalau harus nangis, ya nangis. Kalau ngerasa harus berhenti ya berhenti pergi ke taman atau daerah gunung. Take a break. Begitu aku mendapatkan inspirasi dari alam. Aku jadi ingat lagi kenapa aku suka biologi dan mendapatkan semangat lagi untuk kembali ke lab,” curhatnya. (*)
Tags:Ilmuwan Jepang Ilmuwan Tempe Jepang Kartini Kartini Masa Kini momofuku award 2024 Sastia Prama Putri Tempe Tempe Jepang