NYATA MEDIA — Konflik pasca perceraian antara presenter Ruben Onsu dan mantan istrinya, Sarwendah Tan, kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya ramai isu mengenai akses pertemuan ayah dan anak, kini polemik meruncing pada insiden kedatangan debt collector (DC) ke kediaman Sarwendah pada 7 November 2025.
Peristiwa tersebut memicu perhatian besar, terutama karena menyangkut keamanan Sarwendah dan anak-anaknya yang tinggal di rumah tersebut.
Kedatangan debt collector itu disebut-sebut terjadi untuk menagih cicilan mobil yang tertunggak atas nama Ruben Onsu. Sarwendah, yang saat kejadian berada di rumah bersama anak-anak dan asisten rumah tangga, mengaku panik dan takut karena DC tersebut datang tiba-tiba.
| Baca Juga: Sarwendah Bantah Halangi Ruben Onsu Ketemu Anak
Pihak Sarwendah kemudian memilih mempublikasikan insiden itu sehingga kasus tersebut dengan cepat mencuri perhatian publik.
Namun langkah tersebut rupanya mendapat respons dari pihak Ruben melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang, yang menilai persoalan tersebut sebenarnya sudah masuk dalam pembahasan internal.
Menurut Minola, insiden debt collector itu bukan hal yang perlu dipublikasikan. Ia menyebut bahwa pihaknya telah bertemu dan membicarakan masalah itu dengan kuasa hukum Sarwendah dalam pertemuan tertutup.
Chris Sam Siwu, pengacara Sarwendah, memberikan klarifikasi terkait alasan kliennya memilih berbicara ke publik.
Chris menyampaikan bahwa langkah itu bukan untuk menyerang atau mendiskreditkan Ruben, melainkan murni karena ketakutan Sarwendah.
“Karena Sarwendah ketakutan dan faktanya seperti itu,” ujar Chris kepada media di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025),
| Baca Juga: Kembali ke Akar Musik, Afgan Rilis Album Terbaru ‘Retrospektif’
Ketakutan itu, menurut Chris, bukan hanya soal dirinya, tetapi juga menyangkut keamanan psikologis anak-anak yang tinggal di rumah tersebut.
“Sarwendah memikirkan anak-anak di rumah kalau nantinya debt collector itu datang lagi,” jelasnya.
Chris menambahkan, kejadian itu membuat Sarwendah tidak tenang. Rasa takut yang berulang itulah yang mendorongnya meminta kuasa hukumnya untuk menyampaikan situasi yang sebenarnya kepada publik sebagai upaya pencegahan.
Chris mengungkapkan tujuan sebenarnya dari pengungkapan kejadian tersebut yaitu memberi perlindungan bagi Sarwendah dan anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami sampaikan ke publik tujuannya agar Sarwendah tidak lagi didatangi debt collector. Klien kami wanita dan ibu rumah tangga, jadi sangat-sangat takut jika debt collector itu datang lagi,” ujarnya.
| Baca Juga: Eksotis Banget! 4 Destinasi Liburan Tahun Baru yang Jarang Diketahui
Dalam kesempatan tersebut, Chris juga menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki motif lain di balik langkah tersebut.
“Debt collector itu kami ungkap di media karena jangan sampai datang lagi ke rumah itu. Karena di situ ada anaknya, psikologis anak terganggu. Itu tujuannya,” tegas Chris.
Ia sekaligus menepis anggapan Minola (kuasa hukum Ruben) bahwa publikasi tersebut memiliki maksud tertentu.
“Kalau yang dipikir Bang Minola lain-lain, ya itu pikiran Abang saja, bukan pikiran kami dan klien kami,” ucapnya.
| Baca Juga: Pengalaman Yondang ‘DBL’: Tiba-Tiba Terasa Berputar Seperti dalam Mesin Cuci
Chris berharap agar konflik ini segera dihentikan dan diselesaikan dengan kepala dingin.
“Kami berharap ini kita sudahi. Kami berharap bisa duduk bersama antara saya dan Bang Minola, atau klien dan klien langsung. Mereka bagaimanapun tetap punya hubungan karena ada anak,” tutur Chris.
Tak lupa ia menyampaikan permohonan maaf jika ada sikap atau ucapan yang mungkin kurang berkenan.
“Sekali lagi, tanpa mengurangi rasa hormat kepada siapapun, kami mohon maaf kalau ada kata atau sikap yang kurang pas. Tapi semua yang kami lakukan murni demi kepentingan klien dan berdasarkan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” papar Chris. (*)
Tags:Debt Collector Ruben Onsu Sarwendah
