NYATA MEDIA — Musisi muda Dul Jaelani mengajak generasi muda untuk kembali mencintai lagu-lagu nasional dan kedaerahan. Ia mengatakan, generasi muda sangat mungkin kembali menggemari lagu-lagu nasional meski dibutuhkan proses bertahap.
Menurutnya, derasnya arus informasi membuat banyak anak muda kurang mengenal karya-karya penting dari musisi nasional legendaris, seperti Ismail Marzuki.
“Informasi yang masuk sekarang terlalu banyak. Saya sendiri baru mengenal lagu-lagu almarhum Ismail Marzuki belakangan ini,” ujar Dul Djaelani saat di temui di kawasan Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2025)
Untuk kembali mengenalkan nilai kebangsaan, Dul menilai perlu adanya kegiatan kreatif yang menyenangkan bagi anak muda. Ia mencontohkan Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) yang dapat menghidupkan lagi pengetahuan terhadap kekayaan musik nasional maupun nusantara.
| Baca Juga : Dul Jaelani-Shanna Shannon Suarakan Semangat Kebangsaan Lewat Musik
“Memang harus di-treatment lewat acara-acara yang mengingatkan kita pada kekayaan Indonesia. Sayang kalau banyak yang tidak tahu betapa kerennya Indonesia,” tuturnya.
Dalam ajang Festival Nyanyian Anak Negeri, Dul Jaelani menjadi duta bersama Shanna Shannon. Anak bungsu musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty itu mengaku bangga terpilih sebagai duta FNAN yang sekaligus memberinya tanggung jawab besar.
“Sebagai ikon atau duta setidaknya saya harus memberi contoh dan sikap cinta Indonesia. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Sebagai duta, kekasih aktris Tissa Biani itu memanfaatkan media sosial dan juga hadir langsung ke kegiatan peserta. Ia menyebut masih banyak anak muda yang skeptis terhadap hal-hal kebangsaan, namun itu justru dianggapnya sebagai tantangan.
“Bagaimana caranya lewat seni mereka tidak skeptis, malah semakin nasionalis. Tantangannya besar tapi seru,” katanya.
| Baca Juga : 4 Lagu Indonesia Timur yang Bikin Jogging Makin Semangat
Dul menyampaikan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan yang mendorong kecintaan pada negeri. Ia menganggap keterlibatannya sebagai bentuk kontribusi, meski kecil, untuk Indonesia.
“Sebagai orang Indonesia kita harus peduli dan berkontribusi. Bisa ikut berperan, walau sedikit, membanggakan buat saya, setidaknya bagi anak usia 25 tahun ,” ujarnya.
Adik Al Ghazali itu memiliki keinginan untuk membuat lagu dengan tema kebangsaan. Meski diakuinya tak mudah, khususnya saat membuat lirik agar diterima anak muda.
“Kalau memasukkan unsur tradisional ke lagu, saya sudah pernah buat. Sekarang mau coba bikin lagu tema kebangsaan. Semoga bisa segera rilis,” harapnya.
Apa yang disampaikan Dul selaras dengan pendapat Rian Ekky Pradipta alias Rian D’Masiv. Ia tak menampik lagu-lagu nasional bertema kebangsaan mulai ditinggalkan generasi muda karena memilih menyanyikan lagu populer dari idola mereka.
| Baca Juga : Dukung Suami, Audy Item Garap Soundtrack Film ‘Timur’
Juri FNAN 2025, (dari kiri) Rian D’Masiv, Pay Burman, Neno Warisman, dan Vicky Sianipar. Foto: Dok. Agnes/Nyata
“Saya tuh pengin banget jadikan lagu kebangsaan kita tuh jadi lifestyle atau bagian dari keseharian generasi muda, agar tidak lupa dengan karya-karya seperti ini,” kata Rian ditemui dikesempatan yang sama.
Demi mewujudkan mimpinya, Rian D’Masiv pun bergabung menjadi juri Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) 2025 bersama dengan Pay Burman, Neno Warisman, dan Vicky Sianipar.
Rian D’Masiv bersama ketiga juri lain melakukan seleksi 432 peserta untuk mencari tiga pemenang dan akan meramaikan industri musik Indonesia lewat lagu-lagu kebangsaan.
Meski kriteria utama kualitas suara, namun tidak berhenti di situ. Melainkan ada juga aksi panggung, kepercayaan diri, dan kemampuan meresapi lirik juga sangat penting.
“Menyanyikan lagu nasional itu tidak mudah. Lagu-lagu yang mereka bawakan bukan lagu cinta biasa, tetapi lagu nasional dan lagu bertema kebangsaan. Ada tanggung jawab di dalamnya,” kata vokalis band D’Masiv itu. (*)
Tags:Ahmad Dhani Al Ghazali Dul Jaelani Lagu Nasional Maia Estianty Rian D’Masiv Tissa Biani
