“Sebagai orang Indonesia kita harus peduli dan berkontribusi. Bisa ikut berperan, walau sedikit, membanggakan buat saya, setidaknya bagi anak usia 25 tahun ,” ujarnya.
Adik Al Ghazali itu memiliki keinginan untuk membuat lagu dengan tema kebangsaan. Meski diakuinya tak mudah, khususnya saat membuat lirik agar diterima anak muda.
“Kalau memasukkan unsur tradisional ke lagu, saya sudah pernah buat. Sekarang mau coba bikin lagu tema kebangsaan. Semoga bisa segera rilis,” harapnya.
Apa yang disampaikan Dul selaras dengan pendapat Rian Ekky Pradipta alias Rian D’Masiv. Ia tak menampik lagu-lagu nasional bertema kebangsaan mulai ditinggalkan generasi muda karena memilih menyanyikan lagu populer dari idola mereka.
| Baca Juga : Dukung Suami, Audy Item Garap Soundtrack Film ‘Timur’
Juri FNAN 2025, (dari kiri) Rian D’Masiv, Pay Burman, Neno Warisman, dan Vicky Sianipar. Foto: Dok. Agnes/Nyata
“Saya tuh pengin banget jadikan lagu kebangsaan kita tuh jadi lifestyle atau bagian dari keseharian generasi muda, agar tidak lupa dengan karya-karya seperti ini,” kata Rian ditemui dikesempatan yang sama.
Demi mewujudkan mimpinya, Rian D’Masiv pun bergabung menjadi juri Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) 2025 bersama dengan Pay Burman, Neno Warisman, dan Vicky Sianipar.
Rian D’Masiv bersama ketiga juri lain melakukan seleksi 432 peserta untuk mencari tiga pemenang dan akan meramaikan industri musik Indonesia lewat lagu-lagu kebangsaan.
Meski kriteria utama kualitas suara, namun tidak berhenti di situ. Melainkan ada juga aksi panggung, kepercayaan diri, dan kemampuan meresapi lirik juga sangat penting.
“Menyanyikan lagu nasional itu tidak mudah. Lagu-lagu yang mereka bawakan bukan lagu cinta biasa, tetapi lagu nasional dan lagu bertema kebangsaan. Ada tanggung jawab di dalamnya,” kata vokalis band D’Masiv itu. (*)
Tags:Ahmad Dhani Al Ghazali Dul Jaelani Lagu Nasional Maia Estianty Rian D’Masiv Tissa Biani
