Gempa bermagnitudo 5.0 di Bandung mengakibatkan ribuan rumah warga rusak pada Rabu (18/9). BPBD Jawa Barat mencatat ada 2.022 hunian rusak yang tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, Bandung Barat, Kota Cimahi, Purwakarta, dan Kabupaten Bogor.
Rincian kerusakan meliputi 534 rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, dan 1.013 rumah rusak ringan. Tercatat pula 5.413 Kartu Keluarga atau setara 21.710 jiwa terdampak dan 710 orang terpaksa mengungsi.
Selain itu, terdapat 8 fasiltias kesehatan, 39 fasilitas pendidikan, 60 tempat ibadah, serta dua bangunan pemerintah terdampak gempa bumi. Adapun korban luka-luka ada 79 orang dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Terdapat empat titik lokasi pengungsian yang telah ditentukan oleh BPBD untuk warga terdampak gempa di Kabupaten Bandung yaitu lapangan depan kecamatan, Masjid At Thohiriyah, Masjid Al Barokah, serta kebun RW 16.
| Baca juga: Kate Middleton Kembali Bertugas, Terlibat Proyek Anak Usia Dini
Warga disebutkan memerlukan sejumlah bantuan, di antaranya tenda pengungsi, obat-obatan, peralatan rumah tangga, kebutuhan pangan, dan alat kebersihan. BPBD Jawa Barat menaksir kerugian akibat gempa bumi itu mencapai Rp298 miliar.
Berdasarkan keterangan yang diberikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, bantuan gempa Bandung telah disampaikan langsung oleh Kepala BNPB, Suharyanto.
Bantuan itu berupa Dana Siap pakai (DSP) dengan total senilai Rp550 juta. Dana itu dibagi kepada masing-masing daerah sebesar Rp300 juta untuk penanganan gempa kepada Pemkab Bandung dan Rp250 juta kepada Pemkab Garut.
Selain itu BNPB juga akan menyalurkan dukungan bantuan logistik penunjang kebutuhan pengungsian seperti tenda pengungsi, tenda keluarga, beberapa paket sembako, perlengkapan kebersihan pribadi, matras, selimut, terpal, velbed, menara penerangan, makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak, genset, alat kebersihan, air mineral, biskuit bayi dan balita, popok bayi, dan pembalut wanita.
| Baca juga: Gempa Bandung Akibatkan 82 Orang Luka dan 700 Rumah Rusak
Saat ini pemerintah Kabupaten Bandung dan Garut telah menetapkan status tanggap darurat bencana pasca terjadinya gempa dengan magnitudo 5.0 yang terjadi pada Rabu pagi (18/9), pukul 09.41 WIB.
“Hari ini juga saya minta untuk diadakan rapat gabungan dengan Forkopimda Kabupaten Bandung untuk memutuskan dalam kategori tanggap darurat sehingga secara anggaran kita bisa luncurkan,” kata Dadang Supriatna, Bupati Bandung, dalam wawancara pada hari Rabu (18/9).
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin juga menyatakan status tanggap darurat bencana untuk memudahkan penanganan korban.
“Tentu ada fase-fase yang harus kita lalui yang pertama fase tanggap darurat, di mana masyarakat itu harus aman dulu, jangan sampai masyarakat tinggal di tempat yang rawan,” ujar Barnas dalam wawancara Rabu malam (18/9).
| Baca Juga: Curhatan Putri Bos Yamaha di Media Sosial Sebelum Tikam Ayahnya
Pemberlakuan status tanggap darurat bencana akibat gempa bumi ini dilakukan selama dua pekan mulai dari 18 September hingga 2 Oktober 2024.
Keputusan ini akan membuat pemerintah daerah lebih fokus terhadap penanganan masyarakat yang terdampak oleh bencana dan mempermudah pemberian bantuan kepada korban.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin juga memberikan tanggapan terkait bantuan dan keselamatan warga. “Keselamatan warga adalah yang utama, tempat pengungsian memang masih darurat tapi bantuan segera datang,” jelasnya dalam wawancara pada rabu (18/9). (*)
Tags:Gempa Bandung Gempa Bumi Gempa Bumi terkini Gempa Garut