By: Agnes
19 June 2024

Visual panggung drama musikal Keluarga Cemara dibuat dinamis, di mana properti-properti yang ada di dalamnya terlihat bergerak menyesuaikan dengan alur cerita.

Misalnya pergerakan transisi set rumah dari kota ke desa, hingga pohon cemara yang bertumbuh di sepanjang pertunjukan.

| Baca Juga: Dari Sinetron ke Layar lebar, Keluarga Cemara Debut di Panggung Teater

Selain itu, kostum para pemain juga sangat penuh warna yang cantik berkat wardrobe dari desainer Hagai Pakan. Semua pemain juga mendapat tata rias sesuai karakter masing masing dari makeup artist Lizzie Parra.

Hagai Pakan, penata busana pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2020 mengungkapkan bahwa ia membuat konsep yang merespon cerita Keluarga Cemara dengan beberapa sentuhan baru yang kekinian dan kontemporer, agar tetap terlihat relevan dengan kondisi saat ini.

“Konsep keseluruhan styling dan penataan busananya aku buat jadi kontemporer. Jadi kalau dilihat kasat mata, untuk kehidupan sehari-hari masih believable tapi tetap sesuai untuk kebutuhan panggung,” terang Hagai Pakan dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut ia juga menyampaikan hal yang spesial di Pertunjukan Panggung
Musikal Keluarga Cemara. Yaitu kostum yang banyak motif, kaya warna serta memasukan kain wastra nusantara.

“Semua kostum untuk pertunjukan ini aku siapkan antara tiga hingga empat bulan jumlahnya ada sekitar 400 lebih looks pakaian. Ada yang dibuat dari nol, ada juga yang di-recycle dari thrift untuk memperlihatkan kesan yang sesuai,” jelas Hagai Pakan lagi. (*)

Tags:

Leave a Reply