By: Azharul Hakim
18 November 2025

NYATA MEDIA — Melihat gigi pertama bayi tumbuh sering menjadi momen menggemaskan sekaligus membahagiakan bagi para orangtua. Meski umumnya muncul di usia tiga bulan, namun setiap bayi memiliki jadwal pertumbuhan yang berbeda.

Gigi bayi yang pertama biasanya muncul adalah dua gigi seri tengah bawah.

Setelah itu, dua gigi seri tengah atas akan tumbuh, disusul gigi seri lateral di kedua sisinya. Selanjutnya, gigi lainnya akan mengisi dari depan ke belakang, termasuk geraham.

Meski demikian, pola pertumbuhan tersebut tidak selalu sama pada setiap anak.

| Baca Juga : Resep Seblak Rendah Kalori dan Tinggi Protein ala Nada Tarina

”Anak-anak sangat tidak dapat diprediksi. Dibutuhkan berbulan-bulan untuk mengisi seluruh mulut, bahkan hingga usia tiga tahun untuk melengkapi 20 gigi primer,” jelas Gina Posner, dokter anak di Memorial Care Orange Coast Medical Center seperti dikutip dari Business Insider pada Selasa (18/11).

Posner menekankan kebersihan mulut harus dimulai segera setelah gigi pertama muncul. Bayi, katanya, juga rentan terhadap kerusakan gigi.

Ada tiga metode yang dapat digunakan orang tua untuk menjaga kebersihan gigi bayi:

| Baca Juga : Gaya Rapper Kanye West, Jadi Selebriti Paling Stylish Abad ke-21

1. Kain lap lembap

Bahkan sebelum gigi tumbuh, gusi bayi sebaiknya dibersihkan dengan kain lap bersih dan lembap untuk menjaga kebersihan mulut sekaligus membiasakan bayi.

2. Sikat gigi jari

Sikat kecil berbahan silikon yang dipasang di ujung jari dapat digunakan untuk membersihkan gigi baru maupun gusi. “Untuk awal, sikat jari mungkin yang paling mudah,” ujar Posner.

3. Sikat gigi balita

Setelah lebih banyak gigi tumbuh, orang tua dapat beralih ke sikat gigi anak dengan bulu lembut.

Lantas, bagaimana dengan penggunaan pasta gigi fluoride? Setelah gigi mulai terlihat, penggunaan pasta gigi khusus bayi disarankan.

Meski sebagian orang tua masih ragu memberikan pasta gigi mengandung fluoride, Posner menyebut tetap aman.

“Dokter gigi merekomendasikan penggunaan pasta gigi fluoride seukuran butiran beras, dan jumlah tersebut aman jika tertelan,” ungkapnya.

| Baca Juga : 6 Kebiasaan Memasak yang Memicu Kolesterol Tinggi

Ketika anak sudah mampu meludah, dosis dapat ditingkatkan menjadi seukuran kacang polong.

Frekuensi menyikat gigi pun tidak perlu berlebihan. Menurut Posner dan American Academy of Pediatric Dentistry, dua kali sehari yakni pagi dan malam sudah cukup optimal.

Lebih lanjut, Posner mengatakan gigi bayi yang tidak dirawat dapat mengalami kerusakan parah.

“Ada kondisi yang disebut ‘kerusakan gigi botol bayi’, dan gigi dapat membusuk,” jelas Posner. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak menyikat terlalu keras karena dapat merusak enamel gigi. (*)

Tags:

Leave a Reply