By: Azharul Hakim
18 November 2025

Sikat kecil berbahan silikon yang dipasang di ujung jari dapat digunakan untuk membersihkan gigi baru maupun gusi. “Untuk awal, sikat jari mungkin yang paling mudah,” ujar Posner.

3. Sikat gigi balita

Setelah lebih banyak gigi tumbuh, orang tua dapat beralih ke sikat gigi anak dengan bulu lembut.

Lantas, bagaimana dengan penggunaan pasta gigi fluoride? Setelah gigi mulai terlihat, penggunaan pasta gigi khusus bayi disarankan.

Meski sebagian orang tua masih ragu memberikan pasta gigi mengandung fluoride, Posner menyebut tetap aman.

“Dokter gigi merekomendasikan penggunaan pasta gigi fluoride seukuran butiran beras, dan jumlah tersebut aman jika tertelan,” ungkapnya.

| Baca Juga : 6 Kebiasaan Memasak yang Memicu Kolesterol Tinggi

Ketika anak sudah mampu meludah, dosis dapat ditingkatkan menjadi seukuran kacang polong.

Frekuensi menyikat gigi pun tidak perlu berlebihan. Menurut Posner dan American Academy of Pediatric Dentistry, dua kali sehari yakni pagi dan malam sudah cukup optimal.

Lebih lanjut, Posner mengatakan gigi bayi yang tidak dirawat dapat mengalami kerusakan parah.

“Ada kondisi yang disebut ‘kerusakan gigi botol bayi’, dan gigi dapat membusuk,” jelas Posner. Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak menyikat terlalu keras karena dapat merusak enamel gigi. (*)

Tags:

Leave a Reply