“Perbedaan itu biasa ya, apalagi Andrew kan orang Inggris, saya orang Indonesia. Saya terkadang suka mengalami kesulitan ketika harus mengekspresikan dalam bahasa Inggris. Apalagi ketika saya lelah,” ungkap Marissa.
Namun menurutnya, yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah cinta yang solid. Dengan cinta itu, apa pun masalahnya pasti akan ada solusinya.
“Kita mungkin dari budaya yang berbeda, tapi kita sama-sama manusia. Jadi tidak ada label (tertentu pada diri kita),” jelas Andrew.
Dari pernikahan yang terjalin selama belasan tahun, pasangan itu tidak dikaruniai momongan. Alasannya? Marissa belum merasa ada di posisi yang aman untuk menjadi seorang ibu.
| Baca Juga : Profil Andrew Trigg: Suami Marissa Anita yang Kini Digugat Cerai
“Karena rasa ketakutan (tidak ada rasa aman) itu akhirnya aku selalu menunda-nunda untuk punya anak. Maksudnya selalu bilang, ‘ya udah 2 tahun lagi. 2 tahun lagi’. Karena enggak pernah punya rasa aman itu. Itu masalahnya,” jelasnya.
Hal serupa juga sempat disampaikan oleh Andrew pada 2014 lalu. “Sejak pertama kita menikah, jawabannya selalu dua tahun lagi. Dan sudah menikah hampir enam tahun dan jawabannya masih dua tahun lagi,” ucapnya sambil tertawa.
“Itu alasannya karena saya sibuk sekali dengan pekerjaan. Saya dan Andrew tidak mau menjadi orangtua yang akhirnya ngasih anaknya ke nanny (pengasuh) atau apa gitu. Mungkin kita suatu hari butuh bantuan dari seorang nanny, tapi kita nggak mau saking sibuknya aku sama Andrew akhirnya anak itu sama nanny terus,” timpal Marissa.
Sayangnya, kisah cinta Marissa Anita dan Andrew Trigg kini telah berakhir. (*)
Tags:Andrew Trigg Jakarta Pusat Marissa Anita Pengadilan Negeri
