“Tapi setelah menjalani semester pertama kemarin, saya lihat ada perubahan yang signifikan dari Sabrina ketika pindah sekolah tersebut. Anaknya jadi lebih komunikatif, bisa cerita panjang lebar bila ditanya soal bagaimana belajarnya di sekolah. Dia juga lebih ekspresif, padahal dulu dia kayaknya introvert, pulang sekolah capek. Tapi sekarang excited banget,” ujar Donna.
“Saya cukup beruntung punya anak yang memiliki minat dan juga inisiatif untuk belajar sendiri, tanpa harus disuruh. Bahkan dia yang menginformasikan sama kita, ‘aku harus ngerjain ini, harus ngerjain itu, Mama.’ Yang paling mengagetkan adalah ketika dia minta untuk ikut kompetisi debat. Dan kita tidak pressure dia harus menang dalam kompetisi debat itu. Dia mau mencoba kompetisi itu saja, kita sudah bangga,” paparnya.
Ia menambahkan, “Jadi memang untuk anak sekarang, kita harus membuat mereka berpikir sendiri. Dan ketika mereka punya pemikiran, yang kita juga bisa apresiasi, akhirnya mereka bertanggungjawab dengan semua pilihannya.”
| Baca Juga: Sembuh dari Covid, Donna Agnesia Malah Bikin Darius Geregetan
Menurut Donna, penerapan Kurikulum Merdeka dan Internasional bukan saja mempersiapkan anak untuk menjadi warga dan berkompetisi di Indonesia, tapi juga warga dunia yang siap berkompetisi di dunia kerja global.
“Kalau sekolah di zaman saya dulu, hanya hard skill-nya saja yang dikuatin. Sementara, sekarang soft skill-nya juga dikuatin, bagaimana berkomunikasi, bagaimana untuk bisa mengutarakan pendapat, bagaimana berpikir kritis, bagaimana berinovasi. Jadi anak-anak ini nantinya bukan hanya jadi pegawai, tapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Sebagai orang tua, Donna berharap setiap anak Indonesia bisa mendapatkan akses pendidikan terbaik. “Kita harapkan pendidikan bisa dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia, baik di kancah lokal maupun global,” harapnya. (*)
Tags:Anak Donna Agnesia Anak Donna Agnesia Sekolah Dimana Donna Agnesia