NYATA MEDIA — Girl group asal Malaysia, Dolla tersandung kontroversi karena video klip lagu baru mereka yang berjudul ‘Question’ dinilai terlalu vulgar.
Lagu tersebut resmi diliris pada 6 November lalu. Video klipnya menampilkan ketiga anggota yakni, Sabronzo, Tabby, dan Angel, di sebuah restoran retro. Mereka beradegan bersama seorang pria yang dikisahkan berselingkuh.
Lagu ‘Question’ memang bercerita tentang perempuan yang mengetahui pasangannya berkhianat. Namun alih-alih merasa sedih, mereka membalasnya dengan mempermainkan si pria.
Namun yang menjadi sorotan dari video klipnya adalah pakaian yang dikenakan oleh para anggota. Mereka mengenakan perpaduan atasan dan bawahan yang seksi.
| Baca Juga : Dukung Suami, Audy Item Garap Soundtrack Film ‘Timur’
Gaya mereka itu pun menuai kritikan dari publik Negeri Jiran. Bahkan, Menteri Agama Malaysia Na’im Mokhtar turut berkomentar. Ia menyatakan bahwa video klip ‘Question’ sedang ditinjau dan bisa dianggap melanggar ketentuan pidana syariah yang berlaku bagi umat Islam.
Dari tiga anggota Dolla, Sabronzo adalah satu-satunya yang beragama Islam. Kakek dan neneknya diketahui berasal dari Indonesia. Pada September lalu, ia menggelar pernikahan di Bali dengan suaminya yang berprofesi sebagai DJ.
“Selebriti adalah panutan. Sebagai Muslim, kita harus memastikan kalau tindakan kita akan mengarahkan orang lain untuk melakukan kebaikan,” ujar Na’im.
DOLLA QUESTION DELETED MV pic.twitter.com/ET0rMAffMW
— haronzoo (@haronzoo) November 16, 2025
Di sisi lain, perusahaan Universal Music Malaysia yang menaungi Dolla menanggapi kritikan dengan langsung men-takedown video klipnya.
| Baca Juga : 5 Lagu Viral Zayn Malik, Salah Satunya Curhat soal Rasisme
Direktur Pelaksana Universal Music Malaysia, Kim Lim, mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya selalu menghormati nila-nilai budaya, kepekaan agama, dan tentunya, pendapat penggemar.
“Kami menanggapi setiap masukan dengan serius dan bertanggung jawab atas segala kesalahan. Kami percaya bahwa kreativitas dan ekspresi artistik harus sejalan dengan kepekaan terhadap norma-norma setempat,” ujarnya dikutip Nyata dari MalaysiaGazette.
“Keputusan untuk menghapus video musik merupakan langkah yang wajar untuk menjaga keharmonisan dan rasa hormat semua pihak,” sambungnya.
Kontroversi video klip vulgar yang menimpa Dolla ini bermula dari unggahan salah seorang pendakwah wanita terkenal di Malaysia bernama Asma’ Harun.
| Baca Juga : 30 Tahun Bermusik Religi, Opick akan Gelar Konser dan Rilis Lagu Terbaru
Melalui Facebook-nya, ia mengkritik grup itu karena dianggap telah menormalisasi ketidakpedulian terhadap moralitas. Ia menyebut para anggota, khususnya Sabronzo, mengenakan pakaian yang mempermalukan wanita muslim.
“Ini bukan lagi seni hiburan. Ini lebih menyerupai pertunjukan klub malam, tapi dilakukan secara terbuka atas nama seni. Pakaian yang ketat, pendek, terlalu terbuka, dengan gerakan yang provokatif, dijual sebagai karya seni,” katanya.
Sementara itu, Dolla memulai debutnya pada 2020 dengan merilis single ‘Dolla Make You Wanna’. Awalnya, mereka beranggotakan empat orang, termasuk Syasya.
Namun Syasya memutuskan untuk hengkang pada April 2024. Grup itu lalu melanjutkan aktivitasnya dengan tiga anggota. (*)
Tags:Dolla Malaysia Universal Music
