By: Farah Yumna
17 November 2025

Direktur Pelaksana Universal Music Malaysia, Kim Lim, mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya selalu menghormati nila-nilai budaya, kepekaan agama, dan tentunya, pendapat penggemar.

“Kami menanggapi setiap masukan dengan serius dan bertanggung jawab atas segala kesalahan. Kami percaya bahwa kreativitas dan ekspresi artistik harus sejalan dengan kepekaan terhadap norma-norma setempat,” ujarnya dikutip Nyata dari MalaysiaGazette.

“Keputusan untuk menghapus video musik merupakan langkah yang wajar untuk menjaga keharmonisan dan rasa hormat semua pihak,” sambungnya.

Kontroversi video klip vulgar yang menimpa Dolla ini bermula dari unggahan salah seorang pendakwah wanita terkenal di Malaysia bernama Asma’ Harun.

| Baca Juga : 30 Tahun Bermusik Religi, Opick akan Gelar Konser dan Rilis Lagu Terbaru

Melalui Facebook-nya, ia mengkritik grup itu karena dianggap telah menormalisasi ketidakpedulian terhadap moralitas. Ia menyebut para anggota, khususnya Sabronzo, mengenakan pakaian yang mempermalukan wanita muslim.

“Ini bukan lagi seni hiburan. Ini lebih menyerupai pertunjukan klub malam, tapi dilakukan secara terbuka atas nama seni. Pakaian yang ketat, pendek, terlalu terbuka, dengan gerakan yang provokatif, dijual sebagai karya seni,” katanya.

Sementara itu, Dolla memulai debutnya pada 2020 dengan merilis single ‘Dolla Make You Wanna’. Awalnya, mereka beranggotakan empat orang, termasuk Syasya.

Namun Syasya memutuskan untuk hengkang pada April 2024. Grup itu lalu melanjutkan aktivitasnya dengan tiga anggota. (*)

Tags:

Leave a Reply