NYATA MEDIA — Dunia literasi Korea Selatan berduka. Penulis buku ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’, Baek Sehee, meninggal dunia pada Kamis (16/10). Almarhum mengembuskan napas terakhir di usia 35 tahun.
Belum jelas penyebab dan detail soal kematiannya. Namun sebelum meninggal dunia, melansir dari The Korea Herald, Baek Sehee membuat surat wasiat yang isinya adalah dia mendonasikan lima organ tubuhnya untuk orang yang membutuhkan.
Kelima organ tubuh itu antara lain jantung, paru-paru, hati, dan kedua ginjalnya. Kabar itu disampaikan Badan Donasi Organ Korea.
| Baca Juga : Andrew Andika Mengaku Sudah Menikah dengan Violentina Kaif
Kabar kematiannya juga dikonfirmasi oleh adik perempuan Baek dalam siaran pers.
“Baek ingin menulis, berbagi isi hatinya dengan orang lain melalui karyanya, dan menginspirasi harapan. Mengetahui sifatnya yang lembut, tidak mampu menyimpan kebencian, saya harap dia sekarang dapat beristirahat dengan tenang,” ungkapnya.
Baek Sehee dikenal berkat bukunya berjudul ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’ yang terbit pada 2018. Buku itu mengisahkan perjuangannya menghadapi depresi dan perjalanan terapinya bersama psikiater.
| Baca Juga : Sosok Safrie Ramadan, Diduga Selingkuhan Selebgram ‘Jule’ Julia Prastini
Berkat kejujuran dan keberanian itu, Baek Sehee sukses menghapus stigma terhadap kesehatan mental di Korea Selatan.
Menurut penerbitnya, seri dua bagian dari buku tersebut telah terjual sekitar 600.000 eksemplar di Korea Selatan.
Karya itu juga telah diterjemahkan dan diterbitkan di lebih dari 25 negara, termasuk Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, Belgia, dan Polandia.
Di seluruh dunia, penjualannya telah melampaui 1 juta eksemplar. Di Inggris saja, buku ‘I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki’ mencatat penjualan 100.000 eksemplar hanya dalam enam bulan setelah peluncuran.
| Baca Juga : Adik Ammar Zoni Protes Kakak Dipindahkan ke Nusakambangan
Dalam wawancara sebelumnya dengan The Korea Herald, Baek pernah berkata, “Meskipun dalam bahasa dan budaya yang berbeda, aku menyadari bahwa perasaan ‘hati yang terluka’ sama di mana pun.”
“Aku masih takjub bahwa ceritaku bisa menyentuh hati orang lain. Di saat yang sama, hal itu juga menyadarkanku bahwa begitu banyak orang menyimpan luka batin yang dalam dan butuh keberanian besar hanya untuk berkata, ‘Aku tidak baik-baik saja.”
Baek juga berkolaborasi dengan penulis lain dalam buku seperti No One Will Ever Love You as Much as I Do (2021) dan I Want to Write, I Don’t Want to Write (2022).
Ia kerap berinteraksi dengan pembaca melalui talk concert dan berbagai sesi diskusi. Pada Juni lalu, Baek merilis karya fiksi pendek pertamanya berjudul A Will from Barcelona. (*)
Tags:Baek Sehee I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki