Dari segi visual, panggung dirancang untuk membawa penonton memasuki dunia Cinderella, gaun-gaun berkilauan, tata cahaya yang lembut, musik yang menyentuh, dan gerak elegan yang menegaskan keajaiban dalam dongeng tersebut.
Pertunjukan balet hasik kolaborasi Étoile Dance Center dengan Ballet Manila. Foto: Dok. Istimewa
Elemen-elemen klasik itu disandingkan dengan interpretasi modern yang membuat kisah ini hadir lebih segar.
Lisa menyampaikan pandangannya terhadap cerita ini. “Cerita itu sangat umum, namun terasa ajaib dan sempurna untuk menyambut suasana Natal. Saya ingin anak kecil bisa menikmati (cerita itu),” ujarnya di Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Jakarta Selatan, Sabtu (15/11).
Archangela menyetujui pandangan tersebut dan menekankan bahwa Cinderella memiliki kekhasan yang dapat dinikmati penonton dari berbagai usia. Ia juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini memperkaya kerja sama dua negara.
Penari Indonesia dan Pengalaman Baru Para Pemeran
Sekitar setengah penari dalam pertunjukan ini merupakan ballerina Indonesia. Archangela menyampaikan harapannya bahwa kesempatan ini membuka jalan bagi generasi muda untuk tampil di panggung internasional.
| Baca Juga : Wilujeng Arimbi Yuwono, Penari Cilik Bekasi Jadi Juara Balet Dunia
“Saya ingin membawa penari Indonesia bisa bersaing di panggung global. Menari di luar negeri tidak sesusah dan semenakutkan itu,” ujarnya.
Di antara para penampil, dua pebalet Filipina, Abigail Lynn Oliveiro sebagai Cinderella dan Mark Sumaylo sebagai Pangeran, menjadi bagian penting dari narasi panggung.
Keduanya sudah hampir satu dekade membawakan peran tersebut. Namun, bagi Abigail, tampil bersama para penari Indonesia memberikan pengalaman baru.
“Saya tidak merasakan rasa yang sama setiap penampilan. Saya merasa bersemangat,” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Tags:Balet Cinderella Jakarta Selatan
