By: Azharul Hakim
16 August 2025

”Analoginya film bioskop yang mengandung kekerasan dan sudah dikasih rating 13+, tapi tetap ada anak-anak yang masuk ke bioskop. Jadi kalau ada anak SD dibiarkan main Roblox tanpa pendampingan orangtua, sama saja membiarkan anaknya yang masih SD keluar sendiri ke mal. Berinteraksi dengan orang-orang yang tidak jelas siapa, dari mana asalnya, gimana latar belakangnya dan sebagainya,” imbuhnya.

Berdasarkan Rating

Game Roblox sendiri memiliki aturan ketat untuk penggunanya. Dilarang untuk anak di bawah 13 tahun.

”Namun yang terjadi, anak di bawah 13 tahun dibiarkan menipu umur mereka ketika mendaftar di Roblox. Itu berisiko membuat anak bisa berinteraksi dengan siapapun dari latar belakang apapun, yang bisa berdampak kurang baik bagi tumbuh kembang mereka maupun potensi kejahatan digital,” papar Adam.

Lantas lebih berbahaya mana konten game atau interaksi antar pemain? ”Dalam game itu ada namanya game rating. Ada banyak faktor yang jadi pembobotan game itu bisa dimainkan di usia berapa. Faktor itu mempertimbangkan juga jenis konten, tipe interaksi antar pemain hingga mekanisme pengumpulan pribadi. Rating itu dibuat para ahli, termasuk ahli bidang tumbuh kembang anak. Jadi selama anak mengonsumsi game sesuai ratingnya, aman dimainkan anak-anak,” imbuhnya.

| Baca Juga : Potret Aktris ‘Squid Game 3’, Park Gyu Young untuk ELLE India

Adam juga menegaskan Roblox adalah user generated content. Yaitu konten-kontennya tidak dibuat Roblox melainkan penggunanya.

”Sejauh ini konten-konten di Roblox sudah dibuat dengan baik guideline-nya. Disesuaikan dengan kriteria usia. Termasuk konten-konten yang tidak boleh ada sama sekali di Roblox. Jadi menurut saya, konten yang berbahaya bagi anak adalah konten yang tidak ditujukan untuk anak tapi anak memiliki akses ke konten tersebut, karena lemahnya pengawasan.

Memilih Game yang Tepat untuk Anak

Roblox dianggap berbahaya oleh pemerintah. Lantas adakah panduan memilih game yang tepat untuk anak? Kembali dipaparkan Adam Ardisasmita, founder Arsanesia, bahwa setiap game sudah dibuat ratingnya.

Termasuk Roblox. Konten-konten di dalamnya pun sudah disesuaikan dengan umur. Apalagi dalam pembuatan game selalu melibatkan beberapa pakar. Salah satunya pakar tumbuh kembang anak.

”Jadi yang harus tetap jadi pedoman adalah literasi digital dalam keluarga, yaitu anak dan orangtua. Serta pengawasan orangtua terhadap aktivitas anak di dunia digital,” tutur Adam.

Tags:

Leave a Reply