By: Naomi Nilawati
15 July 2024

“Mama anter Arr (Arrasya) sampai pintu kelas ya, nggak bisa nemenin Arr di dalam kelas. Kan di dalam kelas ada Miss, jadi Arr aman,” ungkap Tasya.

Tapi, Tasya juga berjanji, ia akan kembali menjemput anaknya setelah sekolah selesai. Janji itu harus selalu ditepati sebagai orang tua agar kecemasan anak hilang.

Setelah cara ini dilakukan berkali-kali, akhirnya Arrasya tidak lagi menangis saat ditinggal di sekolah untuk belajar.

| Baca Juga: Jadi Duta Kipas! Ini Alasan Anak Tasya Kamila Hobby Koleksi Kipas Angin

Tasya berpesan, setiap orang tua perlu mendukung anak masuk sekolah yang pertama, dengan persiapan matang. Terutama menyiapkan mentalnya.

“Menyiapkan mental anak akan sangat membantu si kecil lebih paham dan mengerti tentang masa bersekolah. Rutinitas yang aku buat selama liburan sekolah menjadi salah satu persiapan mental buat Arr. Contohnya mengajarkan dia menempelkan stiker di whiteboard untuk counting down menuju hari masuk sekolah,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, berbelanja kebutuhan sekolah juga dilakukannya bersama Arrasya yang tahun ini menginjak usia 5 tahun. “Salah satu rutinitas aku sebelum anak kembali ke sekolah pastinya mempersiapkan kebutuhan belajarnya. Dan itu jadi salah satu trik aku untuk membuat dia menjadi excited dan termotivasi going back to school,” pungkasnya. (*)

Tags:

Leave a Reply