By: Alva Reza
15 June 2024

Kampanye siaran melalui pengeras suara raksasa terus dilakukan Korea Selatan (Korsel) di perbatasannya dengan Korea Utara (Korut). Kedua negara yang saling bersaing ini belum pernah melakukan negosiasi yang berarti selama bertahun-tahun. Sedangkan taktik perang dingin yang dipandang aneh ini terus berlanjut hari demi hari.

Sebelumnya, Korut telah meluncurkan ratusan balon yang membawa sampah dan kotoran ke arah Korsel sejak akhir bulan Mei. Sebagai tanggapan, Korsel melanjutkan kampanye mereka yang dikenal sebagai siaran propaganda.

Pada tanggal 9 Juni, Korsel mengerahkan kembali pengeras suara besar-besaran di sepanjang perbatasan dengan Korut untuk menyiarkan propaganda anti-Korut. Siaran propaganda itu disebut memainkan lagu-lagu sukses BTS, seperti Butter dan Dynamite.

| Baca Juga: Langgar Perbatasan, Korsel Beri Tembakan Peringatan ke Korut

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, segera menanggapi kampanye propaganda tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu berpotensi mengarah pada krisis konfrontasi.

“Ini adalah awal dari situasi yang sangat berbahaya,” kata Kim Yo Jong.

Profesor Leif-Eric Easley dari Universitas Ewha di Seoul mengatakan kepada ABC News, bahwa kedua Korea saat ini berusaha untuk memberikan tekanan dan menghalangi satu sama lain dengan tindakan politik yang simbolis.

Easley menyatakan ketegangan di perbatasan berisiko meningkat menjadi perang yang tidak disengaja karena tidak ada pihak yang mau dianggap menyerah. Sedangkan bagi Korea Selatan, keputusannya untuk mengerahkan kembali pengeras suara raksasa pada hari Minggu dapat diartikan sebagai kembalinya siaran propaganda anti-Pyongyang.

| Baca Juga: Korsel Pasang Pengeras Suara, Imbas Kiriman Balon Sampah Korut

Bersamaan dengan lagu-lagu BTS, mereka dilaporkan menyiarkan berita tentang Samsung, perusahaan terbesar Korea Selatan, dan prediksi cuaca. Hingga siaran yang mengkritik program rudal Korut dan sensor yang mereka lakukan terhadap media luar.

Tags:

Leave a Reply