By: Farah Yumna
14 September 2025

NYATA MEDIA — Azkarana Rectaversa Almadira, siswi SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA) membuktikan kepeduliannya terhadap literasi. Bukan hanya melalui ucapan, tapi juga tindakan.

Gadis yang saat ini duduk di kelas 12 itu menciptakan program ‘Bridge of Words’ yang bertujuan untuk meningkatkan literasi anak-anak jalanan.

Program tersebut merupakan misi yang dia bawa dari Asian Girls Campaign (ACG) 2025.

Itu merupakan program yang diadakan oleh organisasi nirlaba Taiwan, The Garden of Hope Foundation. Bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan anak perempuan di seluruh Asia.

| Baca Juga : El Putra Sarira, Mahasiswa Teknik yang Kini Bintangi Film Musikal ‘Rangga dan Cinta’

Untuk bisa berpartisipasi dalam program tersebut, para pendaftar harus mengajukan sebuah program yang berkaitan dengan SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PPB.

Dari lebih 100 pendaftar, hanya 10 yang terpilih. Mereka kemudian diberangkatkan ke Taiwan pada Juli lalu untuk mempresentasikannya langsung dihadapan tim AGC.

“Dari awal mendaftar, sudah harus tahu proyeknya apa, kenapa itu penting. Semua sudah harus jelas dan pasti capable untuk dilakukan,” jelas Rana yang menjadi perwakilan Indonesia di AGC.

Dalam menjalankan Bridge of Words, Rana tidak sendiri. Dia bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya (SSCS). komunitas yang mengaktualisasikan kepedulian terhadap kesejahteraan dan pendidikan anak jalanan.

| Baca Juga : Lee Ki Yong, Top Model Korea Selatan Kini Jadi Pegawai Restoran

Program tersebut pertama kali dilaksanakan pada 10 Agustus 2025. Digelar sebanyak lima kali. Setiap akhir pekan di beberapa titik di kota Surabaya.

Azkarana (tengah) bersama anak-anak jalanan Bridge of Words. Foto: Dok. Farah/Nyata

Azkarana (tengah) bersama anak-anak jalanan Bridge of Words. Foto: Dok. Farah/Nyata

“Tujuan dari program ini untuk meningkatkan skill analisis mereka. Dengan membaca, menulis, kita secara otomatis mengasah mereka buat berpikir lebih dalam untuk menganalisis apa yang mereka baca,” ujar Rana.

Azkarana memang dikenal sebagai siswi berprestasi di sekolahnya. Pernah tiga kali mengikuti kompetisi karya ilmiah.

Salah satunya, Global Competition For Life Sciences yang mana dia berhasil membawa pulang medali emas.

| Baca Juga : 3 Gaya Dakota Johnson Mengenakan Gaun Transparan

Saat ini, Rana juga tengah disibukkan dengan penelitian yang keempat tentang formulasi rumput grinting sebagai obat diabetes.

Tidak mudah untuk Rana membagi waktu antara sekolah, mengurus Bridge of Words, penelitian, hingga mempersiapkan diri untuk ujian akhir. Belum lagi, dia juga harus merancang rencana kuliah.

Meski sering lelah dan kewalahan, dia justru menikmatinya. “Memang awal-awal merasa kesulitan sih. Cuma sekarang kalau misal nggak ada kerjaan malah nggak enak,” ungkapnya.

Rana menghabiskan waktu pagi hingga sore di sekolah. Kemudian dilanjut les lima kali seminggu. Malam harinya, dia biasa disibukkan dengan mengurus penelitian.

| Baca Juga : Jelang Nikah, Pria Singapura Nathaniel Tan Meninggal dan Donorkan Organ

Dengan ketertarikan yang kuat pada sains membuat Rana bercita-cita ingin menjadi scientist.

“Aku cita-citanya pengin kuliah di luar negeri terus jadi scientist di bidang teknologi,” tuturnya.

Dia ingin berkuliah di Kyushu University. Universitas bergengsi di Fukuoka, Jepang, yang dikenal memiliki fasilitas riset canggih.

“Penginya mengambil jurusan bioteknologi atau apa pun yang berhubungan sama alam dan scientific aku suka banget,” pungkasnya. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply