Barulah setibanya di tempat, dia merasakan nyeri di telapak kakinya. Setelah dicek, ternyata kakinya menderita luka bakar serius. Bagian pahanya bahkan juga ikut terluka karena diduga terkena kerikil panas yang berhamburan.
Tidak tinggal diam, Masinta memeriksakan lukanya ke Puskesmas Lewolaga. Dia mendapat obat dan juga melakukan kunjungan rutin ke puskesmas tersebut untuk mengobati lukanya.
Namun rasa perih akibat luka tersebut masih sering terasa di malam hari sehingga waktu istirahatnya kerap terganggu. Selain itu, luka yang dimilikinya juga menghambat aktivitas sehari-harinya.
Kisahnya semakin tragis karena rumah kontrakan yang ditempatinya serta usaha salon dan rias pengantin yang dijalankannya rusak parah. Sekarang, Masinta tidak memiliki usaha apa pun untuk melanjutkan masa depan.
“Tidak tahu lagi setelah ini harus buat apa. Sudah tidak ada usaha lagi untuk menunjang hidup dan ongkos sekolah anak saya. Kami hanya bisa pasrah,” ungkapnya.
Kini Masinta dan putranya menumpang di rumah kerabat, Mas Hayon, di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena. (*)
Tags:Erupsi Gunung Lewotobi Gunung Lewotobi Gunung Lewotobi meletus Korban gunung meletus korban luka luka bakar