By: Azharul Hakim
13 September 2025

NYATA MEDIA — Banjir yang melanda Bali membuat masyarakat resah, tidak terkecuali pacar Channing Tatum, Inka Williams. Model Australia yang besar di Pulau Dewata itu menuangkan keresahannya lewat unggahan di Instagram Story.

Dia merasa prihatin dengan kondisi banjir yang melanda Bali dalam beberapa waktu terakhir.

Ini bahkan belum masuk musim hujan. Apakah pemerintahan akan melakukan sesuatu tentang ini dan menolong rakyatnya,” tulis Inka Williams pada Jumat (12/9/2025).

Selain banjir, Williams juga menyoroti masalah sampa yang terbawa arus banjir.

| Baca Juga : Nana Mirdad Unggah Keadaan Lingkungan Rumah usai Banjir Bali

Ke mana semua sampah dari banjir ini pergi? Kembali ke sungai dan lautan?” tulisnya sambil membagikan foto sampah yang hanyut di sungai Tukad Mati.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Nyata Media (@nyata_media)

Selain mengeluhkan kondisi banjir, Inka ikut menyebarkan info penting. Mulai dari ajakan berdonasi, kabar shelter anjing yang kebanjiran sampai hewan-hewan yang hilang.

Ada juga unggahan berupa tangkapan layar chat dengan temannya yang khawatir banjir Bali makin parah saat hujan deras turun lagi.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali pada Jumat (12/9/2025), banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali menelan 18 korban jiwa.

Jumlah tersebut kemungkinan masih bertambah lantaran ada dua orang yang masih dalam pencarian.

Di samping jumlah korban, BPBD Provinsi Bali juga mencatat jumlah pengungsi secara keseluruhan berada pada angka 436 orang.

| Baca Juga : Banjir Bali, Tembok Rumah Nana Mirdad Jebol

Pengungsi yang berada di Kota Denpasar berjumlah 186 orang dan tersebar di pos SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Mertha, Banjar Dakdakan, Banjar Kesambi, Posko Pulau Misol, dan Banjar Tohpati.

Sementara di Kabupaten Jembrana, terdapat 250 orang pengungsi yang tersebar di Banjar Tengah dan Desa Lelateng.

“Warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan secara mandiri. Namun, untuk dapur umum masih aktif untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat terdampak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya.

Banjir besar yang melanda Bali terjadi sejak Selasa, 9 September 2025 malam.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menilai minimnya tutupan hutan di Bali menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir yang melanda Pulau Dewata.

| Baca Juga : Banjir Bali, Luna Maya Minta Pemerintah Stop Eksploitasi Alam

Dalam pernyataannya, Hanif menyebutkan kawasan hulu di sekitar Gunung Batur, yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air, memiliki tutupan hutan yang sangat kecil.

“Lanskap kita untuk Bali ke atas (utara) sampai Gunung Batur ini tutupan hutannya sangat kecil, kurang dari 4 persen, jadi dari 49 ribu hektare daerah aliran sungainya, yang ada tutupannya kurang dari 1.200 hektare. Ini sangat kecil, ya pohonnya, jadi kita harus mengubah semua detail rencana lanskap kita,” jelas Hanif, Sabtu (13/9/2025).

Selain minimnya tutupan hutan, Dia juga menyoroti masalah alih fungsi lahan yang semakin memperburuk daya serap air di Bali.

Hanif juga mengungkapkan masalah sampah menjadi faktor penting yang memperparah banjir.

Sampah yang menumpuk seringkali menyumbat saluran air, sehingga meningkatkan potensi banjir.

“Timbulan sampah sebagian menyumbat daerah drainase. Itu kita harus berubah total. Semua upaya saat ini menuju itu,” katanya.

Ia menegaskan pentingnya pengurangan sampah plastik dan pelarangan air kemasan ukuran kecil agar kebijakan tersebut bisa berjalan efektif. (*)

Tags:

Leave a Reply