Tak hanya itu, kampung itu juga memanfaatkan solar cell untuk menghasilkan energi listrik, memiliki sistem instalasi pengolahan air limbah bawah tanah (IPAL), dan budidaya ikan dalam ember serta tanaman hidroponik.
Karena potensi wisatanya, Kampung Maspati menjadi ladang subur bagi pelaku UMKM. Sedikitnya ada 80 usaha mikro yang berkembang di sana.
Menghasilkan aneka produk unggulan seperti olahan cincau, lidah buaya, markisa, hingga jamu herbal. Selain itu, terdapat kerajinan lukis kaus dan lukis topi untuk cendera mata para pengunjung. (*)
Tags:Ikhsan Rosyid Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Kampung Lawas Maspati kampung surabaya Kampung wisata surabaya