By: Fatiah Ika
13 March 2024

Sosok Reza Nangin sudah lama tak tampil di layar teve. Tetapi baru-baru ini, nama Reza Nangin kembali menjadi sorotan, usai mengaku hidupnya kini mengalami kesulitan.

Aktor 40 tahun itu mengalami kegelisahan, karena masalah ekonomi yang menghantam keluarganya. Momen terberat dalam hidupnya itu terjadi di tahun 2020, saat pandemi Covid menyerang.

Pada waktu itu, Reza Nangin sangat terpuruk, karena tak ada tawaran pekerjaan yang datang padanya. Sebab aktivitas syuting sangatlah dibatasi.

“Paling ada beberapa permintaan posting di IG, habis itu sudah gue enggak ngapa-ngapain. Sementara sebelum pandemi, hampir setiap hari syuting. Semua kontrak berhenti di Februari 2020, lumayan buntu pas Pandemi,” ujar Reza Nangin saat menjadi bintang tamu dalam podcast YouTube iBob Tarigan.

Mau tak mau, Reza pun memutuskan untuk banting setir di luar profesinya. Ia menyadari bila dirinya tak bisa bergantung dengan pekerjaannya sebagai aktor.

Bintang film Cinta Tapi Beda ini pun memutuskan untuk membangun sebuah bisnis. Namun sayangnya, karena tak memiliki pengalaman yang cukup, bisnisnya itu gagal dan malah menimbulkan masalah.

Gue pengin kerja dan melakukan sesuatu yang enggak mengharuskan gue jadi talent. Gue pikir gue tahu (dunia bisnis), ternyata tidak. Ada pekerjaan-pekerjaan kreatif yang karena gue enggak mengerti, pengetahuan gue masih nol, akhirnya membawa gue ke satu masalah yang mau enggak mau gue harus selesaikan,” jelasnya.

Sejak saat itu, Reza menyadari hidupnya mulai berubah. Ekonomi keluarganya makin merosot, yang membuatnya harus menjual beberapa aset untuk bertahan hidup.

“180 derajat berubah, secara ekonomi segala macam berubah drastis. Dari situ habis, rumah pun dijual. Yang di Bintaro gue jual dua koma sekian lah. Cuma kan setelah laku ada utang pokok yang harus dibayar, akhirnya gue ajak anak istri pindah ke Bali,” imbuh Reza.

Sempat tersirat dalam benak Reza untuk mengakhiri hidupnya, karena permasalahan yang tak kunjung usai. Pada saat itu, ia merasa sedang mengalami krisis terberat dalam hidupnya.

“Banyak alasan untuk menyelesaikan hidup, karena berat banget. Gue di titik di mana setelah di Bali enggak berhasil, gue balik ke sini, mungkin bukan lagi dari nol tapi minus,” bebernya.
Tetapi di satu momen, ia sadar bila niat untuk bunuh diri itu salah. Sebab ia terbayang istri dan anaknya, yang selalu menemaninya di kala suka maupun duka. Jadi ia harus tetap kuat dan mencari jalan keluar dari masalahnya itu.
“Waktu gue berpikir mengakhiri hidup, yang sangat ganggu pikiran gue, pertama gue enggak bisa ninggalin istri. kedua, gue mau mengajarkan apa ke anak gue, kalau menyerah sama hidup,” tuturnya. (*)
Tags:

Leave a Reply