By: Fatiah Ika
29 December 2021

Foto: Dok. Pixabay

Menurut Suprapto awalnya aktivitas yang dilakukan oleh Klitih ada aturannya sendiri. Mereka tidak akan menyerang perempuan, orang yang berboncengan, dan orang tua. Namun, saat ini peraturan Klitih sudah berbeda, mereka mulai mengacak korban tidak peduli laki-laki atau perempuan, remaja atau orang tua, semua bisa dibabat habis oleh mereka.

4. Faktor yang mempengaruhi

Foto: Dok. Pixabay

|Baca Juga: Pria Asal Korea Selatan Bekukan Jasad Ibu. Alasannya Bikin Geleng Kepala

Suprapto menjelaskan jika organisasi itu terbagi menjadi tiga struktur yakni inti, inti plus, dan inti plus-plus. Struktur inti adalah para remaja itu sendiri, struktur inti plus berhubungan langsung dengan para alumni yang pernah masuh kedalam dunia itu, dan struktur inti plus-plus berkaitan dengan para pelaku kriminal.

Klitih bisa terjadi jika suatu kelompok sedang melakukan rekrutmen anggota baru. Biasanya aksi yang dilakukan hanya untuk ajang eksistensi diri dan masih belum diketahui motif dasar dari tindakan kriminal tersebut.

5. Pelaku masih di bawah umur

Klitih
Foto: Dok. Instagram

Tidak bisa dipungkiri jika kebanyakan anggota Klitih adalah anak remaja atau masih di bawah umur. Aksi kejahatan mereka dilakukan pada malam hari saat jalanan Yogyakarta terasa sepi. Banyaknya laporan dari Klitih itu membuat pihak kepolisian untuk selalu stand by dan berpatroli ke titik lokasi yang rawan.

Polisi tidak bisa berbuat banyak saat para remaja ini ditangkap karena hukum Indonesia yang melibatkan anak di bawah umur hanya mendapat hukuman ringan. Alangkah lebih baik jika ditangani dengan cara melakukan penyuluhan-penyuluhan di sekolah yang siswanya kerap menjadi incaran rekrutmen Klitih.

Tags:

Leave a Reply