By: Agnes
30 December 2019

Penghasilan dari dunia entertaiment tidak selamanya menjanjikan. Serbuan pendatang baru, seringkali membuat artis lama harus tergeser. Kenyataan itu pula yang diyakini oleh Shinta Bachir.

Aktris 33 tahun ini mengatakan, tak bisa selamanya menggantungkan diri dari industri hiburan yang sudah membesarkan namanya. Apalagi dengan statusnya saat ini sebagai single mother bagi anak lelaki semata wayangnya.

Agar pundi-pundi keuangannya terus terisi, Shinta memilih bisnis kuliner yang dinilainya sangat menjanjikan.

“Setiap orang butuh makan, tiap hari. Beda dengan kalau kita beli baju atau ke klinik kecantikan. Sebulan sekali aja belum tentu. Itulah alasan kenapa aku pilih usaha makanan. Karena perut harus terus diisi,” kata Sinta Bachir ketika ditemui di Foodbank Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (27/12).

Selain itu aktris asal Wonosobo, Jawa Tengah ini juga punya hobi masak. Hal itu dimulai ketika ia menikah siri dengan salah satu pejabat negara di tahun 2012. Meski kini sudah perpisah, kebiasaan dan kecintaannya pada masak tidak hilang, malah terus terasah.

“Mantan suami dulu paling suka kalau dimasakin istri. Jadi mau tidak mau ya aku harus bisa masak. Misalnya dulu buat sarapan dia minta dimasakin nasi goreng, ya aku masakin sendiri,” kenang Shinta Bachir.

Ia juga punya keyakinan, kalau memasak itu membuat orang tidak gampang pikun. Karena ketika memasak, ia akan mengingat bumbu apa saja yang dicampurkan, sekaligus proses memasaknya seperti apa.

“Memasak itu juga aktivitas fisik, loh. Gimana kita nguleg, berdiri dan sebagainya. Dipuji makanan enak tuh rasanya wow banget, tidak bisa dibeli dengan uang. Makanya aku sering ngajak temen ke rumah untuk aku masakin. Aku tidak peduli kuku kotor kena bumbu atau dikatain emak-emak banget sih, “cerita Sinta Bachir.

Baca juga: Saking Galaknya, 4 Zodiak Ini Gampang Banget Meledak

Shinta Bachir sudah memulai usaha di bidang kuliner sejak dua atau tiga tahun lalu. Ia memilki usaha catering dengan namanya sendiri. Usahanya cukup berkembang. Lantaran hal itu, ia berani mengembangkan bisnis dengan membuka Foodbank yang merupakan resto franchise.

“Kalau catering kan orang terbatas mau pesan. Kebanyakan kalau ada acara tertentu saja. Kalau disini, perseorangan juga bisa datang. Enggak perlu pesan partai besar seperti pesan catering,” kata Shinta.

Ia juga punya pertimbangan tersendiri mengapa membuka lokasi di bandara. Karena selama ini, makan makanan di bandara identik dengan harganya yang mahal.

“Aku pengen orang tidak lagi punya pikiran seperti itu. Bisa kok di bandara makan enak dengan harga murah. Tempatnya juga cozy, buat mereka yang menunggu penerbangan tidak bosan. Target kami selain calon penumpang juga karyawan Angkasa Pura yang jumlahnya dua ribuan di sini,” paparnya.

Meski memegang franchise, Shinta Bachir juga ikut memasukkan menu makanan yang khusus dibuatnya. Seperti nasi krawu, lontong sayur, bebek krispy goreng dan nantinya akan ada gudeg dan bubur ayam.

“Kenapa makanan Indonesia, karena kita kan tinggal di Indonesia dan sebagian besar yang di bandara ini ya orang Indonesia. Jadi ini untuk melengkapi saja. Menu western juga ada seperti sosis, burger, spaghetti atau pasta. Sesuai namanya Foodbank, jadi semua jenis makanan ada di sini,” kata pemain film Kawin Kontrak ini.

Demi untuk fokus pada bisnisnya inj, bahkan ia tidak takut untuk pensiun dari dunia hiburan. Ia percaya setiap usaha yang baru dirintis itu tidak bisa diabaikan karena hasilnya tidak akan maksimal. Ia juga tidak percaya dengan menggunakan unsur klenik agar restonya laris.

“Ya, seperti hubungan aja. Tidak bisa diduakan. Ketika mengawali bisnis juga gitu. Karena aku tidak percaya klenik atau pakai penglaris gitu biar resto ramai. Cukup santunin anak yatim dan janda aja kalau menurutku. Jadi tahun 2020 aku ingin fokus di usaha ini dulu,” tutupnya. (*)

Tags:

Leave a Reply