By: Agnes
30 December 2019

“Aku pengen orang tidak lagi punya pikiran seperti itu. Bisa kok di bandara makan enak dengan harga murah. Tempatnya juga cozy, buat mereka yang menunggu penerbangan tidak bosan. Target kami selain calon penumpang juga karyawan Angkasa Pura yang jumlahnya dua ribuan di sini,” paparnya.

Meski memegang franchise, Shinta Bachir juga ikut memasukkan menu makanan yang khusus dibuatnya. Seperti nasi krawu, lontong sayur, bebek krispy goreng dan nantinya akan ada gudeg dan bubur ayam.

“Kenapa makanan Indonesia, karena kita kan tinggal di Indonesia dan sebagian besar yang di bandara ini ya orang Indonesia. Jadi ini untuk melengkapi saja. Menu western juga ada seperti sosis, burger, spaghetti atau pasta. Sesuai namanya Foodbank, jadi semua jenis makanan ada di sini,” kata pemain film Kawin Kontrak ini.

Demi untuk fokus pada bisnisnya inj, bahkan ia tidak takut untuk pensiun dari dunia hiburan. Ia percaya setiap usaha yang baru dirintis itu tidak bisa diabaikan karena hasilnya tidak akan maksimal. Ia juga tidak percaya dengan menggunakan unsur klenik agar restonya laris.

“Ya, seperti hubungan aja. Tidak bisa diduakan. Ketika mengawali bisnis juga gitu. Karena aku tidak percaya klenik atau pakai penglaris gitu biar resto ramai. Cukup santunin anak yatim dan janda aja kalau menurutku. Jadi tahun 2020 aku ingin fokus di usaha ini dulu,” tutupnya. (*)

Tags:

Leave a Reply