Lain lagi penampilan Dahlan Iskan. Menggunakan pakaian lurik khas Jawa, mantan menteri BUMN itu jadi satu-satunya penampil yang membawakan puisi berbahasa Jawa. Geguritan istilahnya. Kian berkesan karena puisi itu ditulis di kertas bundar penutup gelas. Karya yang dibuatnya beberapa saat sebelum tampil.
“Sopo sing mulyo? Mulyo? Mulyo? Mulyo? Awakmu sing mulyo. Sek akeh sing soro. Ra po-po. Mulyo dunyo untalen kono! Mulyo sejati kang hakiki. (Siapa yang paling sejahtera? Sejahtera? Sejahtera? Sejahtera? Kamu yang hidup sejahtera. Masih banyak yang kesusahan. Tidak apa-apa. Sejahtera di dunia, ambil saja! Kesejahteraan sejati yang hakiki),” sepenggal puisi Dahlan.

Riuh tepuk penonton menggema seketika. Terlebih suguhan terakhir dari Si Celurit Emas, Zawawi Imron juga tak kalah memecah suasana.
Baca juga: Transformasi Ashanty dan Aurel Hermansyah jadi 6 Putri Disney
Menurut Ketua Humas Unusa, M. Ghofirin, RRI bersama Unusa akan kembali menggelar acara serupa pada Januari mendatang.
“Kedepan RRI dan UNUSA ingin mengulang acara seperti ini, bukan hanya puisi. Januari ada pagelaran ludruk RRI dan UNUSA. Lokasi di sini juga,” kata Ghofirin. (*)
Tags:Puisi