Para peserta yang jumlahnya mencapai 400an orang per periode pelatihan itu dibagi dalam kelompok. Per kelompok beranggotakan 10-12 orang. Masing-masing peserta berlatih menggunakan boneka peraga, yang biasa digunakan untuk melatih calon dokter, perawat atau petugas kegawat daruratan medis lainnya.
| Baca Juga : Gunakan Vape Selama 12 Tahun, Pria Ini Alami Serangan Jantung
Mereka dilatih memberikan nafas buatan melalui mulut. Mulut boneka diseterilkan sebelum digunakan, dan dilapisi kain khusus sehingga aman bagi peserta latihan. Tiap peserta, satu kain pelapis.
Untuk latihan pijat jantung, masing-masing peserta juga dibimbing doker spesialis hingga benar-benar bisa. Dada boneka peraga itu selentur dada manusia. Sehingga peserta bisa menekannya seakan menekan dada penderita beneran.
Pelatihan ini bertujuan menyelamatkan korban tenggelam dan penderita serangan jantung, selama menunggu ambulans. Sebab keselamatan penderita henti jantung ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan pertolongan pertamanya.
Tetapi bila berhentinya keburu ‘lama’, atau kondisi jantung dan kerusakan otot-ototnya parah, maka pertolongan pertama tak bisa sepenuhnya berhasil. Ukuran ‘lama’ dalam serangan jantung adalah dari lebih 3 menit.
“Penyumbatan yang parah mengakibatkan kerusakan otot jantung yang permanen. Karena otot tak mendapat pasokan oksigen. Padahal otot-otot itulah yang menggerakkan jantung,” tambah dr Jibril.
Otak akan langsung kekurangan oksigen bila jantung berhenti terlalu lama. Hal itu akan mengakibatkan penderita koma. Atau bahkan meninggal.
Berhentinya jantung membuat otak kekurangan oksigen. Lebih cepat jantung bisa diaktifkan kembali, semakin kecil resiko kerusakan pada otak. Untuk diketahui, otak hanya bisaa bertahan tanpa oksigen antara 3-4 menit saja. Tidak lebih. Setelah itu kerusakannya akan parah, dan bahkan permanen. Kerusakan sel otak menyebabkan penderita koma dan bahkan meninggal.
| Baca Juga : Selamatkan Teman dari Serangan Jantung, Pelajar ini Rela Terlambat Ujian
Tanda-tanda serangan jantung, menurut dr Jibril adalah nyeri di dada tengah atau kiri. Yang lantas menjalar ke leher, punggung dan lengan kiri.
Kondisi itu harus semakin diwaspadai, bila disertai sesak napas, keringat dingin atau nyeri yang semakin hebat saat beraktivitas.
Tags:Makhyan Jibril Ricky Siahaan RSUD Dr. Soetomo Serangan Jantung Seringai