NYATA MEDIA — Film horor ‘Perempuan Pembawa Sial’ menjadi debut perdana Aurra Kharisma di dunia akting. Wanita asal Majalengka itu sebelumnya dikenal dalam ajang kontes kecantikan dengan predikat runner up ke tiga Miss Grand International 2020.
Alih alih dapat peran yang enak, Aurra justru berperan sebagai hantu jahat di film ‘Perempuan Pembawa Sial’.
Dalam film garapan Fajar Nugros di bawah rumah produksi IDN Pictures itu, Aurra berperan sebagai Lasmi, sosok Laweyan yang menghantui Mirah (Raihannun) dan pasangan-pasangannya.
Lasmi selalu datang bersama delman dengan kusir tanpa kepala sebelum membunuh mangsanya dengan tragis.
| Baca Juga: Jadwal Tayang Episode 4-9 Drakor ‘Tempest’, Duet Jun Ji Hyun dan Kang Dong Won
Demi mendalami peran itu, Aurra banyak melakukan persiapan fisik yang ekstra. Persiapan ini ia lakukan lantaran banyak adegan yang sulit yang pastinya tidak pernah dilakukan olehnya.
Salah satunya belajar menari di mana koreografinya merupakan hasil diskusi dengan Rukman Rosadi yang menjadi lawan mainnya di film horor tersebut.
“Kami berdua diskusi seperti apa yang kira kira goals-nya, Laweyan ini bergerak. Karena dia kan membunuh kan bukan karena dendam tapi karena senang sudah berhasil menghantui Mirah,” terang Aurra Kharisma saat gala premiere di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (10/9/2025).
Saat proses workshop pun Aurra harus memfokuskan diri pada gerakan gerakan seorang Laweyan seperti cara dia berjalan hingga membunuh, namun tetap harus terlihat cantik meskipun cacat.
| Baca Juga: Aaliyah Massaid Ungkap Pentingnya Dukungan untuk Ibu Menyusui
Proses workshop itu sendiri berlangsung selama dua minggu, namun saat di set, Aurra tetap berlatih koreografi agar hasilnya terlihat sempurna di kamera.
“Jadi memang fisik juga harus diolah. Bagian yang paling berkesan adalah di bagian terakhir aku sama Pak Rosadi. Itu benar benar highest level koreografi yang akhirnya Laweyan bisa tunjukin di scene ini,” ujarnya.
Sebelum resmi tayang di bioskop Indonesia pada 18 September 2025, film ini perdana diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 dan memenangkan penghargaan Best Editing.
Film yang sarat nuansa budaya Jawa, terinspirasi dari mitos Bahu Laweyan, sebuah kutukan kuno Jawa. Konon, perempuan yang terkena kutukan ini memiliki tanda lahir sebesar koin di bahu kirinya.
| Baca Juga: Nova Eliza dan Teror Paling Nyata di Film ‘Mama: Pesan dari Neraka’
Setiap pria yang menikahinya akan berakhir dengan kematian tragis. Kutukan inilah yang menghantui sosok Mirah (Raihaanun), menjadikannya perempuan yang dicap membawa sial oleh lingkungannya.
“Lewat film ini, saya ingin mengangkat isu sosial bagaimana masyarakat sering kali menempatkan beban stigma pada perempuan. Ceritanya memang horor, tapi akarnya sangat dekat dengan realitas,” kata Fajar Nugros, sutradara. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Aurra Kharisma Fajar Nugros Film Horor Perempuan Pembawa Sial Raihannun