Aktor Abidzar Al Ghifari didapuk menjadi pemeran utama dalam series Jingga dan Senja yang akan tayang pada 29 Oktober di Vidio. Dalam series tersebut Abidzar dipasangkan dengan Yoriko Angeline.
Bukan tanpa alasan, Abidzar Al Ghifari menerima tawaran bermain di web series Jingga dan Senja. Menurutnya alur ceritanya menarik. Apalagi dia memerankan dua karakter sekaligus.
Awalnya, Jingga dan Senja hendak dijadikan film bioskop. Namun, formatnya berubah setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia. “Akhirnya, kita pitch ke Vidio dan akhirnya diterima oleh Vidio,” tutur produser Rapi Films, Sunil Samtani.

| Baca juga: Putra Mendiang Ustaz Jefri Al Buchori Temukan ‘Kembarannya’
Serial ini mengangkat tema tentang kisah romansa. Tentang perjalanan cinta antara Tari (Yoriko Angeline) dan Ari (Abidzar Al Ghifari), dua remaja yang dipertemukan oleh takdir.
Sayangnya, takdir mempertemukan Tari dan Ari dalam suasana ‘perang’. Ari yang adalah biang kerok di sekolah, baru kali ini menemukan seorang cewek, adik kelasnya pula, yang berani melawan dirinya.
Kemarahan Ari muncul ketika mengtahui Tari diincar oleh Angga (Giulio Parengkuan), pentolan SMA musuh. Angga yang merupakan musuh bebuyutan sekolah Ari dan musuh bebuyutannya, langsung berusaha mendekati Tari begitu melihatnya tidak sengaja terjebak dalam tawuran. Namun, Ari berusaha keras menyelamatkannya.

Demi dendam masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut Tari. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari. Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap perempuan tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara dan upaya.
Jingga dan Senja membawa kisah romansa yang unik dengan alur cerita berbeda yang akan membuat penonton hanyut dalam kisah dua orang yang terhubung dengan takdir yang akhirnya akan selalu menemukan satu sama lain. Kuntz Agus selaku sutradara optimistis serial garapannya ini bakal mencuri perhatian banyak orang.
“Dengan modal cerita yang sudah sangat kuat diadaptasi dari novel tetralogi best seller karya Esti Kinasih, konsep cerita serial dikemas dengan gaya penceritaan realis. Jalinan kompleks antara persahabatan, cinta dan persaingan antar-SMA yang khas terjadi pada remaja di usia SMA, akan lebih terasa dekat dengan penonton,” tutur Kuntz Agus, selaku sutradara.

Serial ini lanjutnya, menghadirkan jalinan kompleks antara persahabatan, cinta, dan persaingan antar sekolah di jenjang SMA, sehingga lebih terasa dekat dengan penonton. “Dengan modal cerita adaptasi yang sudah sangat kiat, konsep cerita serial dikemas dengan gaya penceritaan realis,” ucap Kuntz Agus.
Ia juga mengatakan tantangan saat syuting serial adaptasi novel ini adalah saat adegan tawuran. Dengan kondisi New Normal terdapat larangan berkerumun dan semua pemeran yang terlibat harus di SWAB terlebih dahulu. Sehingga Kuntz beserta tim harus menutup daerah di Menteng untuk membuat scene ‘perang’ antar dua sekolah ini. (*)
Tags:abidzar alghifari Yoriko Angeline