“Karena saat itulah payudara mulai normal. Jangan diperiksa saat akan menstruasi, saat itu payudara nggak normal. Pada wanita biasanya kalau mau mens payudaranya kencang dan sakit. Jadi itu kurang nyaman. Tapi 7 – 10 hari setelah mendtruasi hari pertama, payudara mulai kembali normal, karena hormonnya mulai turun,” jelasnya.
Dan SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan. “Anjurannya memang dilakukan setelah usia 20 tahun. Tapi di Indonesia karena kasusnya sudah ada yang terdeteksi kanker payudara di usia 17 tahun, maka kita anjurkan mulai dari mens pertama lakukanlah SADARI. Jadi semakin cepat wanita itu dapat menstruasi, maka mulai saat itu dilakukan. Deteksi dini itu cukup penting, sehingga pengobatan medis yang tepat bisa dilakukan lebih cepat,” tegasnya.
Iskandar mengingatkan, saat akan melakukan SADARI, setiap wanita harus mengetahui dulu posisi anatomi payudara. Supaya kita tahu dimana posisi mulai pemeriksaannya.
Untuk payudara, posisinya adalah dua jari di atas tulang clavicula (tulang selangka). Disitulah batas paling atasnya untuk diperiksa.
Sedangkan garis tengahnya 1 jari saja atau 2 cm dari garis tengah ruas dada. Batas bawahnya adalah pas di garis lingkar kulit bawah payudara. Batas terluar adalah garis tengah ketiak ke arah bawah.
“Jadi di situlah yang harus diperiksa semua. Jadi dari atas ke bawah, boleh keliling,” paparnya.
| Baca Juga: Bahaya Duduk Terlalu Lama, Pekerja Kantoran Wajib Tahu
Pemeriksaan SADARI paling bagus dilakukan saat sedang mandi. “Karena saat pemeriksaan payudara usahakan dibantu dengan air atau sabun atau jely, supaya lebih licin. Kalau daerah yang akan diperiksa kering atau agak kesat, apalagi kalau belum terbiasa, maka tidak akan teraba benjolannya,” tandasnya.
Iskandar mengingatkan, jika ditemukan ada kelainan, benjolan di payudara dan keras seperti batu, harus hati-hati.
“Kalau tumor jinak itu benjolannya lembek. Biasanya Pinggirannya seperti kita pegang guling ataupun telor, rata. Tapi kalau kanker, pinggirannya enggak jelas. Makanya untuk provider gambarnya kepiting, karena enggak jelas batasnya dan kakinya juga enggak jelas. Dan biasanya dia tidak sakit. Itu yang jadi problem,” ujarnya.
Tanda-tanda lainnya yang juga perlu dipehatikan, “kalau ada merah di payudaranya, atau ada lesung pipit tapi di payudara, warna kulitnya seperti kulit jeruk, kadang-kadang kuta tidak teraba benjolan, tapi ada keluar cairan berwarna merah dan putih. Untuk usia muda, cairan yang keluar itu berwrna putih atau seperti susu, itu normal, biasanya karena hormon. Tapi kalau sudah keluar darah, itu ada sesuatu di saluran susunya. Dan itu yang perlu kita khawatirkan. Atau putingnya tiba-tiba ketarik ke dalam. Maka mau enggak mau dia harus kontrol ke dokter atau rumah sakit.”
Kanker payudara memang banyak terjadi pada wanita, tapi tidak menutup kemungkinan untuk pria juga terkena kanker payudara.
Tags:Deteksi Dini Kanker Payudara Periksa Payudara Sendiri SADARI