By: Azharul Hakim
10 September 2025

| Baca Juga : Luna Maya Nikmati Kesendiriannya Dengan Solo Travelling ke Nepal

Pemblokiran itu dilakukan dengan alasan perusahaan media sosial tidak terdaftar dan tidak mematuhi peraturan Nepal. Meski larangan tersebut dicabut pada Senin malam, kemarahan publik tidak mereda.

Pada Senin, polisi Nepal terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan massa. Akibatnya, 19 orang tewas.

Kemarahan publik kemudian melebar terhadap isu kekerasan aparat dan dugaan korupsi yang melibatkan pemimpin politik Nepal.

Menurut laporan dari Al Jazeera, publik menganggap keluarga-keluarga elite penguasa menjalani kehidupan yang mewah di Nepal, negara yang miskin. Akibatnya terjadi kesenjangan yang dalam antara kelompok kaya dan miskin.

| Baca Juga : Pengalaman Meriam Bellina Kena Serangan Jantung, Serasa Diinjak Gajah

Di media sosial Nepal, istilah “nepo kids” ramai dibicarakan. Istilah itu merupakan plesetan dari nepotisme. “Nepo kids” umumnya digunakan untuk merujuk pada anak-anak pejabat tinggi pemerintah dan menteri.

Pejabat pemerintah dan politisi Nepal telah lama menghadapi tuduhan korupsi dan ketidakjelasan mengenai bagaimana uang publik dibelanjakan.

Sebagian dari dana publik, dicurigai digunakan untuk mendanai gaya hidup mewah yang dinikmati keluarga para pejabat. Padahal gaji resmi pejabat di Nepal tergolong kecil. (*)

Tags:

Leave a Reply