Topan Yagi yang menghantam Vietnam Utara mengakibatkan wilayah tersebut porak-poranda. Hingga Selasa (10/9) siang, sebanyak 64 orang tewas, 750 orang terluka, dan 40 orang lainnya hilang. Hal itu berdasarkan laporan badan penanggulangan bencana Vietnam.
Diketahui, Topan Yagi melanda pantai timur laut Vietnam sejak Sabtu (7/9/2024) lalu. Akibatnya Topan berkecepatan lebih dari 149 kilometer per jam itu, banjir dan tanah longsor melanda.
Dilansir dari Reuters, beberapa sungai di Vietnam utara meluap, mengakibatkan pemukiman warga di Thai Nguyen dan Yen Bai terendam banjir hingga Selasa (10/9) dini hari.
| Baca Juga : Bali Diguncang Gempa, Terasa hingga Lombok
Di Hanoi, sebagian wilayah di sepanjang Sungai Merah juga terendam banjir, dengan warga setempat terpaksa mengungsi.
Sebuah jembatan ambruk dan sebuah bus tersapu banjir membuat jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 64 orang. Angka tersebut naik dari sebelumnya yang tercatat berjumlah 59 orang.
Melansir laporan AP, sebuah bus yang membawa 20 orang terseret ke dalam sungai akibat tanah longsor di provinsi pegunungan Cao Bang pada Senin (9/9) pagi.
| Baca Juga : Pelari Maraton Tewas Dibakar, Pelaku Tak Lekas Ditangkap
Media pemerintah setempat mengatakan empat mayat ditemukan dari dalam bus dan satu orang berhasil diselamatkan. Sementara yang lainnya masih dinyatakan hilang.
Sementara, jembatan di atas Sungai Merah di provinsi utara Phu Tho ambruk di hari yang sama. akibatnya, 10 mobil dan truk serta dua sepeda motor jatuh ke dalam sungai. Beberapa orang berhasil diselamatkan, tapi 10 orang masih dinyatakan hilang.
Proses evakuasi terus dilakukan. Kini, pihak berwenang membatasi lalu lintas di jembatan-jembatan lain yang berdekatan dengan sungai, termasuk Jembatan Chuong Duong di Hanoi.
| Baca Juga : Tak Becus Urus Banjir, Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat
Bencana itu juga turut merusak pabrik di provinsi Haiphong. Puluhan atap pabrik hancur berantakan dan air merembes ke dalam. Akibatnya, merusak barang-barang hasil produksi dan peralatan. Mereka pun belum melanjutkan produksi.
https://twitter.com/ScariestProject/status/1833346961841479916?t=yByy_0cP463mIRL1ZNnLPQ&s=08
Beberapa perusahaan mengaku belum mendapatkan aliran listrik pada Senin (9/9) dan butuh waktu minimal satu bulan untuk kembali beroperasi.
Sebagian provinsi Haiphong dan Quang Ninh pun masih belum dialiri listrik. Kedua provinsi tersebut merupakan pusat industri, tempat berdirinya banyak pabrik yang mengekspor barang, termasuk produsen mobil listrik VinFast dan pemasok Apple, Pegatrong dan USI.
| Baca Juga : Filippo, Sosok Desainer Kontroversial di Balik Pakaian Para Paus
Pihak berwenang menilai hampir 100 perusahaan mengalami kerusakan, yang mengakibatkan kerugian jutaan dolar AS.
Topan Yagi merupakan topan terkuat yang menghantam Vietnam dalam beberapa dekade terakhir. Namun, Topan ini melemah pada Minggu (8/9), tetapi badan meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa hujan deras yang terus terjadi menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Sebelum menghantam Vietnam, topan Yagi menyebabkan sekitar 20 orang tewas di Filipina pada pekan lalu dan empat orang tewas di Cina selatan.
| Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun ke-102, Nenek Ini Melakukan Aksi Terjun Payung
Pihak berwenang Cina mengatakan kerugian infrastruktur di seluruh provinsi pulau Hainan mencapai $102 juta (sekitar Rp1,57 triliun) dan menyebabkan 57.000 rumah rusak, pemadaman listrik dan air, serta jalan-jalan yang rusak dan ditutup karena pohon tumbang.
Yagi mendarat untuk kedua kalinya di Guangdong, sebuah provinsi daratan yang bertetangga dengan Hainan, pada Jumat (6/9) malam. (*)
Tags:Bencana Vietnam Topan Yagi Topan Yagi Vietnam