Untuk mendeteksi kanker empedu, pemeriksaan seperti USG, CT scan, MRI, serta tes fungsi hati sangat membantu dalam menilai kondisi sebelum kanker berkembang lebih parah.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini dunia medis telah memasuki era inovatif dalam penanganan kanker. Kombinasi imunoterapi dan kemoterapi telah mulai digunakan di Indonesia dan menunjukkan hasil yang menjanjikan bagi pasien kanker empedu stadium lanjut.
“Penggabungan imunoterapi dengan kemoterapi bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh sekaligus menyerang sel kanker secara langsung. Ini menjadi harapan baru dalam memperpanjang usia harapan hidup pasien,” ujarnya.
| Baca Juga: Idap Kanker Usus Stadium 4, Influencer Amerika Umumkan Kematiannya Sendiri
Terobosan Pengobatan dengan Imunoterapi
Terapi kanker kini telah memasuki era inovasi. Di Indonesia, pengobatan berbasis kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi telah tersedia dan menunjukkan hasil menjanjikan.
Kombinasi ini memperkuat sistem imun sekaligus menyerang sel kanker secara langsung, membuka harapan baru bagi pasien stadium lanjut. “Terapi ini menjadi salah satu opsi yang menjanjikan dalam meningkatkan kelangsungan hidup pasien,” kata Prof. Ikhwan.
Esra Erkomay menambahkan, “Kami percaya setiap pasien berhak atas pengobatan terbaik, termasuk terapi inovatif yang terbukti secara ilmiah. Melalui kemitraan erat dengan tenaga kesehatan, komunitas, dan regulator, kami akan terus mendorong akses yang lebih luas terhadap terapi berkualitas tinggi.”
Dengan kolaborasi lintas sektor, edukasi berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi medis terkini, diharapkan perjalanan pasien kanker empedu di Indonesia menjadi lebih terang. Saatnya masyarakat memahami risikonya dan mengambil tindakan proaktif, karena langkah kecil hari ini dapat menyelamatkan hidup esok hari. (*)
Tags:Gejala Kanker Empedu Imunoterapi Kanker Empedu Risiko Kanker Empedu