NYATA MEDIA — Beredar kabar, kondisi Syehlendra Haical memburuk usai diamputasi kaki kirinya. Namun hal itu dibantah oleh Spesialis Bedah Tulang RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo, Larona Hydravianto dr., SpOT (K), Spine., M.Kes.
Santri Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang selamat setelah tiga hari terjebak reruntuhan itu justru berangsur membaik. “Dari hasil pemeriksaan, kesehatan Haical semakin pulih. Kondisinya stabil,” ujar dr. Larona saat dikonfirmasi Nyata pada Kamis (9/10/2025).
Dokter kelahiran Malang, Jawa Timur itu mengatakan Haical saat ini menjalani rawat inap biasa. Ditempatkan di high care unit (HCU), ruang khusus untuk pasien yang kondisinya membaik setelah dari ICU.
Dokter Larona menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan kapan Haical diperbolehkan rawat jalan.
“Sudah kami sampaikan juga ke orangtuanya. Ke depan, Haical masih memerlukan pemantauan dan perawatan intensif,” katanya.
| Baca Juga: Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Diproses Hukum, Saksi Diperiksa
Saat ini, lanjut dia, kondisi Haical terus membaik pasca amputasi kaki kiri hingga batas di atas lutut. Santri berusia 13 tahun itu sudah bisa duduk, makan hingga bermain game.
Diketahui, Haical dievakuasi setelah tiga hari terjebak reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Rabu (1/10/2025). Dia langsung dilarikan ke RSUD R.T Notopuro, Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan.
Dari hasil CT Scan dan rontgen, Haical sempat dinyatakan sehat dan tidak mengalami luka serius sama sekali. Dia hanya mengalami beberapa luka memar di kaki dan wajah akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Namun setelah 4 hari dirawat, kondisi Haikal menurun. Dokter RSUD R.T Notopuro menemukan adanya kerusakan jaringan syaraf dan pembuluh darah di kaki kiri Haikal.
Kaki kirinya nyaris mati karena Acute Limb Ischemia Himpitan beton telah memutus aliran darahnya, memicu infeksi parah.
| Baca Juga: Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Penjara, Kasus Pemerasan Terhadap Reza Galdys
Tindakan amputasi terpaksa dilakukan karena luka pada tungkai Haical sudah menghitam, berkerut, dan banyak gelembung gula. Hasil laboratorium menunjukkan leukositnya juga tinggi mencapai 21 ribu.
“Anaknya demam, gelisah jadi kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” tutur dokter Larona.
Tim bedah lantas menjalani operasi pengangkatan anggota bagian tubuh Haical, tepatnya kaki kiri sampai batas di atas lutut.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan Sp.P., M.Kes, menjelaskan amputasi dilakukan supaya tidak terjadi infeksi sistemik. “Sebab, mulai ada gangguan faal ginjal, faal hati, kemudian juga leukosit, sel darah putih kalau orang infeksi kan tinggi sekali,” ucapnya.
| Baca Juga: Orangtua Korban Ponpes Al Khoziny: Belum Bisa Memakamkan Anak
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mengalami musibah. Bangunan musalanya ambruk saat salat Ashar pada Senin (29/9/2025). Total korban meninggal dunia akibat insiden tragis itu mencapai puluhan orang.
Selama sembilan hari proses pencarian, total 171 korban terevakuasi. Dari jumlah tersebut, korban meninggal dunia sebanyak 67 orang dengan delapan bagian tubuh. Sementara itu, yang selamat 104 orang. Jenazah terakhir ditemukan pada pada Senin (6/10/2025) pukul 21.03 WIB. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo Syehlendra Haical
