NYATA MEDIA — Azkarana Rectaversa Almadira, siswi SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA), menciptakan sebuah program literasi untuk anak jalanan yang diberi nama Bridge of Words.
Program tersebut merupakan misi yang dia bawa dari Asian Girls Campaign (ACG) 2025. Sebuah program yang diadakan oleh organisasi nirlaba Taiwan, The Garden of Hope Foundation pada Juli lalu.
Bridge of Words tercetus karena kecintaan gadis yang akrab dipanggil Rana itu akan membaca buku.
Awalnya, dia berencana membuat proyek peningkatan literasi pada anak panti asuhan. Namun, setelah dipertimbangkan, topiknya dinilai terlalu mainstream. Dia pun mengganti targetnya menjadi anak jalanan.
| Baca Juga : Cosplay Jadi Kaisar Terakhir China, Pria Ini Dapat 10 Juta Followers
Rana menghabiskan waktu satu bulan untuk observasi. Dia bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya (SSCS).
Itu adalah komunitas yang mengaktualisasikan kepedulian terhadap kesejahteraan dan pendidikan anak jalanan di Surabaya.

Kegiatan Bridge of Words bersama anak jalanan. Foto: Dok. Farah/Nyata
“Aku berdiskusi sama tim edukasi SSCS, ternyata memang anak-anak jalanan terkendala di bidang literasi. Misalnya, ada anak SD yang belum bisa menganalisis cerita sederhana. Bahkan, ada anak SMA yang belum lancar membaca atau menyimpulkan suatu tulisan,” paparnya.
Nama Bridge of Words tidak pilih asal-asalan. Ada filosofinya. “Aku ingin menjembatani berbagai pihak untuk sama-sama bersatu meningkatkan literasi,” ujar Rana.
| Baca Juga : Wilujeng Arimbi Yuwono, Penari Cilik Bekasi Jadi Juara Balet Dunia
Program tersebut pertama kali dilaksanakan pada 10 Agustus 2025. Digelar sebanyak lima kali. Setiap akhir pekan di beberapa titik di kota Surabaya.
Dalam menjalankan program tersebut, Rana menggandeng berbagai komunitas. Selain SSCS, ada Bibabuku dan Kumpul Dongeng. Dia juga dibantu oleh timnya yang beranggotakan enam orang.
Melalui Bridge of Words, anak-anak yang jumlahnya berkisar antara 10 hingga paling banyak 50 orang diajarkan membaca, menulis, dan diasah kemampuannya dalam berpikir analitis.
“Tujuan dari program ini untuk meningkatkan skill analisis mereka. Dengan membaca, menulis, kita secara otomatis mengasah mereka buat berpikir lebih dalam untuk menganalisis apa yang mereka baca,” ujar Rana.
| Baca Juga : Cerita Azkarana, Siswi SMA yang Wakili Indonesia di Asian Girls Campaign 2025
Selain itu juga diselingi kuis berhadiah agar anak-anak semakin bersemangat dan tidak bosan.
Menjelang akhir kegiatan, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Lalu diberikan buku dan diminta menganalisis unsur bukunya. Kegiatan itu menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Rana.
“Ada beberapa anak yang belum bisa membaca. Jadi tantangan banget buat kami harus menyatukan anak yang bisa dan tidak bisa membaca dalam satu kelompok,” ujar siswi SMANISDA itu. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Asian Girls Campaign 2025 Azkarana Rectaversa Almadira Bridge of Words Save Street Child Surabaya SMA Negeri 1 Sidoarjo