By: Azharul Hakim
9 September 2025

Karena kompleksitas kasus, dokter menyarankan Sarvesh menjalani operasi di Delhi. Namun keterbatasan finansial membuatnya dan suami, Paramveer, tidak bisa berangkat ke sana.

“Kami miskin, tidak mungkin pergi ke Delhi dan membayar semua ini,”  kata Paramveer.

Setelah tiga bulan menahan rasa sakit dan tanpa kejelasan, sebuah rumah sakit swasta di Meerut akhirnya melakukan operasi penyelamatan selama 90 menit. Prosedur itu berhasil menyelamatkan nyawa Sarvesh.

Menurut BBC, Sarvesh tampak masih dalam pemulihan dengan perban besar di sisi kanan perut, menutupi bekas 21 jahitan. Ia masih sangat bergantung pada suaminya untuk beraktivitas sehari-hari.

| Baca Juga : Mengenang Radhika Yadav, Mantan Petenis India yang Tewas Ditembak

Yang membuat kasus ini makin unik adalah siklus menstruasi Sarvesh tetap normal, sehingga dia tidak menyadari adanya kehamilan.

Menurut dr. KK Gupta, kehamilan ektopik biasanya disertai pendarahan hebat, tetapi dalam kasus Sarvesh, gejala-gejalanya berbeda. Hal inilah yang membuat diagnosis menjadi sangat sulit. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply