NYATA MEDIA — Azkarana Rectaversa Almadira, siswi SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA) mengharumkan nama Indonesia di Asian Girls Campaign (ACG) 2025.
AGC adalah program yang diadakan organisasi nirlaba Taiwan, The Garden of Hope Foundation. Tujuannya untuk mendukung dan memberdayakan anak perempuan di seluruh Asia.
Gadis yang saat ini duduk di kelas 12 itu menjadi salah satu dari 10 orang yang berhasil lolos. Mengalahkan lebih dari 100 pendaftar lain.
Atas prestasinya itu, dia pun dianugerahi penghargaan siswi berprestasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada Mei lalu.
| Baca Juga : Brand Jepang Bikin Jepit Rambut dari Celana Dalam Seharga Rp1,9 Juta
“Dalam program itu (AGC), mereka memilih 10 gadis berusia 15-19 tahun dari seluruh Asia untuk membuat dan memprakarsai proyek yang berhubungan dengan SDGs,” jelas gadis yang akrab disapa Rana itu.
SDGs adalah Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PPB.
Ada 17 tujuan. Rana mengambil dua, yaitu pendidikan berkualitas dan berkurangnya ketimpangan. Dia membuat proyek tentang literasi yang diberi nama Bridge of Words.
Gadis yang saat ini duduk di kelas 12 itu pertama kali mengetahui soal ACG dari kakak kelasnya. Merasa tertarik, dia lalu mendaftar.
| Baca Juga : Kisah Cinta Cristiano Ronaldo-Georgina Rodriguez, Cinderella di Dunia Nyata
Ada berbagai tahapan yang harus dilewati. Pertama, seleksi berkas. Meliputi data diri, video perkenalan diri, dan essay tentang proyek yang ingin dikembangkan. Jika lolos, akan berlanjut ke tahap interview.
Mereka yang terpilih kemudian diberangkatkan ke Taiwan pada Juli lalu untuk mengikuti acara ACG selama satu minggu. Di sana, mereka mempresentasikan proyeknya di hadapan tim ACG.
Selain Rana yang mewakili Indonesia, ada juga gadis dari negara lain sepeprti Myanmar, Srilangka, Vietnam, Bangladesh, dan Kazakhstan.

Azkarana (kanan, baju biru cerah) saat mengikuti ACG di Taiwan. Foto: Dok. Farah/Nyata
| Baca Juga : Keroncong Tujuh Putri: Superman Rasa Lokal
Semua peserta sejak awal mendaftar ACG sudah memiliki rencana proyek yang matang. Mulai dari tujuan, pengembangan, kolaborasi, hingga budgeting.
Selain itu, isu yang diangkat juga harus realistis dan sesuai dengan masalah yang dihadapi negara masing-masing.
“Dari awal mendaftar, sudah harus tahu proyeknya apa, kenapa itu penting. Semua sudah harus jelas dan pasti capable untuk dilakukan,” jelas Rana.
Dia lantas terpikir untuk membuat proyek tentang literasi. Berangkat dari kecintaannya akan membaca buku.
| Baca Juga : Cowok Tiongkok Dijual Pacar ke Jaringan Penipuan Online Myanmar
Awalnya, dia berencana membuat proyek peningkatan literasi pada anak panti asuhan. Namun, setelah dipertimbangkan, topiknya dinilai terlalu mainstream. Dia pun mengganti targetnya menjadi anak jalanan.
Rana menghabiskan waktu satu bulan untuk observasi. Dia bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya (SSCS) dalam melaksanakan Bridge of Words.
Program literasi itu pertama kali dilaksanakan pada 10 Agustus 2025. Digelar sebanyak lima kali setiap akhir pekan di beberapa titik di kota Surabaya.
Nantinya setelah pertemuan terakhir, dia harus membuat after movie. Hasil proyeknya dipresentasikan kembali kepada tim ACG secara online pada Oktober mendatang. Dari 10 proyek, akan dipilih 3 yang terbaik. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Asian Girls Campaign 2025 Azkarana Rectaversa Almadira Bridge of Words Save Street Child Surabaya SMA Negeri 1 Sidoarjo