By: Nadiah Sekar Ayuni
8 November 2025

NYATA MEDIA — Usia senja bukan halangan bagi Dan Arbelly Noor untuk melakukan olahraga ekstrem, yaitu bersepeda alias gowes sejauh 4.000 kilometer.

Itu dilakukannya dalam ajang #NorthCape4000 yang diselenggarakan sekitar Juli 2025 lalu.

#NorthCape4000 sendiri merupakan acara bersepeda jarak jauh (ultra cycling) yang sangat terkenal di dunia. Di mana para sekitar 529 peserta harus melewati Italia, Jerman, Austria, Cekoslowakia, Polandia, Swedia, Finlandia hingga North Cape di Norwegia, titik paling utara di Eropa.

| Baca Juga: Berlari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Lemak Perut?

“Rasanya seperti mimpi. Saya ingin sekali seumur hidup. Ingin tahu rasanya bersepeda di Eropa,” ucap pria yang akrab disapa Belly itu pada Nyata lewat sambungan telepon belum lama ini.

“Kalau jalan-jalan naik bus atau kereta kan iasa. Tapi kalau naik sepeda, sensasinya beda,” lanjutnya.

Belly mengatakan sudah lama ingin mengikuti acara bersepeda tersebut. Namun baru bisa terwujud sekitar 2024 lalu.

Ada seleksi berat yang harus diserahkannya. Seperti CV dan portofolio olahraga yang perlu diverifikasi.

“Kalau tanpa itu semuanya bahaya ya, buat kita sendiri maupun buat panitia. Jadi nggak boleh asal semuanya boleh ikut, harus ada seleksinya,” jelasnya.

| Baca Juga: Model Kiko Mizuhara Diabadikan Jadi Patung Bawah Air Pertama di Jepang

Setelah lolos pun Belly harus menghadapi tantangan lain. Anak-anaknya tidak setuju sang ayah ikut olahraga ekstrim tersebut.

“Anak-anak saya bilang, ’Ngapain sih udah tua pergi jauh-jauh’. Tapi saya coba kasih pengertian, kalau saya udah biasa perjalanan jauh dan mempersiapkan acara ini dengan baik, termasuk asuransi,” ujarnya.

Akhirnya, Dan Arbelly Noor mulai gowes dari Italia pada 26 Juli 2025.

Belly bersama warga sekitar (Foto: Dok. Pribadi)

Belly bersama warga Swedia (Foto: Dok. Pribadi)

Meski telah mempersiapkan segalanya secara matang, kemalangan tetap saja terjadi. Belly sempat kehilangan bajunya di perjalanan hari ke tiga.

Tidak hanya itu, medan berat juga menjadi tantangan tersendiri. Dia sempat melewati jalanan yang kurang mulus, hutan yang luas, hingga terowongan di bawah permukaan laut.

Namun yang paling berat bagi Belly adalah cuaca ekstrim.

| Baca Juga: Kendarai Sepeda Listrik, Putra Angelina Jolie Alami Kecelakaan Parah

“Tantangan terberat selama balapan adalah perubahan cuaca yang ekstrem, suhu bisa di bawah 10 derajat Celcius ditambah angin kencang hingga 45 km/jam. Dan medan yang berat, terutama 26 km terakhir menjelang North Cape dengan gradient yang curam,” jelas kakek yang mulai gowes pada 2021 itu.

Setelah melalui perjalanan yang panjang, dengan menginap di rumah warga dan hotel, akhirnya dia sampai ke garis finish di kota Nordkapp Norwegia, pada 20 Agustus di urutan ke-297. Tepat setelah melalui 26 hari perjalanan.

Selama melakukan ekspedisi itu, berat badannya juga turun dua kilogram.

”Tapi secara umum alhamdulillah recovery-nya cepat. Hingga kini sudah bisa gowes lagi sejauh 587 kilometer,” kekeh Belly yang menghabiskan kocek Rp100 juta untuk ekspedisinya itu. (*)

Tags:

Leave a Reply