By: Farah Yumna
8 October 2025

Komariah: Bawa Pulang Baju

Komariah menunjukkan foto putranya. Foto: Dok. Pri

Komariah menunjukkan foto putranya. Foto: Dok. Pri

Komariah tidak menyangka jika telepon dari anaknya, Abdul Halim, akan jadi komunikasi terakhirnya. Ia juga tidak menyadari bahwa perkataan yang diucapkan anak ke tiganya itu sebenarnya agak janggal.

Namun kala itu, wanita asal Sidotopo Wetan, Kenjeran, itu tidak memahaminya. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa itu sebuah firasat.

”Jadi dua hari sebelumnya, anak saya telepon, ’Mak di mana, nggak ke sini ta.’ Terus dia bilang, ’Mak, kalau kirim uang jangan banyak-banyak ya.’ Saya tanya kenapa. Dia jawab, ’Nggak papa Mak, jangan banyak-banyak’,” kenangnya.

“Terus dia pesen, ’Mak, kalau ke sini, jangan lupa bawa bajuku pulang ya, Mak. Semuanya dibawa’. Padahal biasanya hanya satu, tapi ini minta semua,” sambungnya.

Ternyata Senin (29/9) lalu adalah hari terakhir Abdul Halim mondok. Mengakhiri masa pondokannya yang sudah empat tahun. Remaja berusia 16 tahun itu tewas dalam insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny.

| Baca Juga : Mengenal Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Pesantren Tertua di Jatim yang Kini Diterpa Musibah

Komariah mengenang anaknya sebagai pribadi yang taat beribadah.

”Setiap saya ke sini itu, sebelum makan, dia selalu salat dulu. Dan selalu ajak temennya makan bersama, dengan masakan yang saya bawa. Terus dia biasanya pamit ’Mak tungguin ya, saya masih ngaji’,” ucapnya dengan nada terisak.

Maslukhah: Pulang Bersama

Maslukhah, orangtua santri Ponpes Al Khoziny. Foto: Dok. Pri

Maslukhah, orangtua santri Ponpes Al Khoziny. Foto: Dok. Pri

Tags:

Leave a Reply