By: Yanuarika
8 June 2024

Studio GS03 milik Yovie Widianto dipercaya punya kekuatan magis. Karena banyak lahir lagu-lagu hits musisi hebat dari studio yang berlokasi di Utan Kayu, Jakarta Timur ini.

Bukan hanya tempat rekaman, studio GS03 juga jadi markas banyak para musisi untuk sekedar hang out ataupun cari inspirasi. Beberapa diantaranya bahkan tidak bermaksud untuk rekaman awalnya tetapi berujung membawa pulang lagu dari studio GS03.

Kekuatan “magis” ini juga terjadi pada Yura Yunita saat produksi lagu “Harus Bahagia”. Dua jam lebih berada di studio bersama Yovie Widianto, keduanya hanya sibuk curhat dan ngemil, tidak ada tanda-tanda sebuah lagu akan tercipta.

| Baca Juga: Yovie Widianto Ungkap Proses Kreatifnya Saat Membuat Lagu

“Pokoknya aku udah curhat banyak lah ke Mas Yovie tapi dalam hati, kapan bikin lagunya nih, 2 jam cuma ngobrol sama ngemil aja. Terus kan aku izin ke toilet, sebentar kok, yah paling 3 – 5 menit lah. Pas aku masuk studio lagi, Mas Yovie bilang lagunya udah jadi,” ungkap Yura Yunita sambil menirukan ekspresi kagetnya saat itu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Yovie Widianto (@ywpiano)

Bukan hanya “Harus Bahagia”, banyak hits-hits lain yang juga lahir di studio GS03. Beberapa di antaranya adalah, Tiara Andini dengan “Merasa Indah”, dan yang terbaru ada Lyodra dengan single “Tak Selalu Memiliki”, dan “Bukan Sebuah Rindu” dari Andmesh Kamaleng.

Single-single ini disampaikan Yovie Widanto sebagai salah satu proyeknya yang grande, tapi sat-set dan efisien. “Tak Selalu Memiliki” sendiri memang diciptakan khusus untuk film “Ipar Adalah Maut”.

| Baca Juga: Yovie Widianto Jatuh Cinta pada Gadis Cantik

“Lagu ini secara khusus dibuat untuk Lyodra dengan aransemen yang konseptual dipadukan dengan dramatisasi dari ‘Ipar Adalah Maut’ yang membuat lagu dan filmnya saling melengkapi satu sama lain,” ujar Yovie Widianto.

Menurutnya, Lyodra sangat berhasil dalam mempersembahkan “Tak Selalu Memiliki” karena suara powerfull-nya amat menyatu dengan musik orchestra yang megah.

Begitu juga dengan “Bukan Sebuah Rindu”, Yovie Widianto bersama sang putra, Arsy Widianto meracik lagu ini secara khusus untuk Andmesh.  Suara khas Andmesh terbukti sangat syahdu untuk menyampaikan pesan lagu ini yang mengangkat teman  mencintai tak selalu memiliki.

| Baca Juga: Ditantang Yovie Widianto, Ini Jawaban Penyanyi Abdil

Uniknya, sebelum dibangun menjadi studio rekaman, studio GS30 merupakan rumah tempat menyimpan peralatan manggung Kahitna dan Yovie & Nuno serta markas untuk beristirahat setelah manggung.

“Rumah itu tuh buat taruh alat sama inventaris doang,” ucap Bedi Gunawan, selaku manajer Kahitna.

Namun, karena ada tragedi banjir yang merusak sebagian besar barang-barang yang disimpan di sana, rumah tersebut dialihfungsikan menjadi studio.

| Baca Juga: Yovie Widianto Siap ‘Bertempur’ dengan David Foster

“Waktu itu, rumahnya belum ditinggiin, jadinya banyak banget kaset-kaset Kahitna, Yovie & Nuno, terus alat-alat yang rusak. Arsip-arsip yang udah disimpan rapi jadi musnah gitu aja gara-gara terendam air banjir,” cerita Bedi Gunawan.

Selain merenovasi rumah mungil tersebut, tercetuslah ide dari Yovie Widianto untuk sekalian membuat studio rekaman sendiri. Sebelumnya, Yovie dan kawan-kawan selalu menyewa studio rekaman di Jakarta ataupun di Bandung jika hendak rekaman lagu baru.

“Studio GS03 punya sejarah dan hoki tersendiri,” tutup Yovie Widianto. (*)

Tags:

Leave a Reply