Orangtua Naomi sepakat, meski Naomi dan kakaknya tinggal di AS, namun mereka mewakili Jepang. “Dia lahir di Osaka dan membawa budaya Jepang serta Haiti. Sederhananya, Naomi dan Mari selalu merasa Jepang. Itulah satu-satunya alasan kami,” kata Leonard dan Tamaki.
“Ayah saya seorang Haiti, jadi saya tumbuh di keluarga Haiti di New York, bersama nenek. Ibu saya seorang Jepang, jadi saya tumbuh di budaya Jepang pula. Jika saya berbahasa Amerika, karena saya tinggal di Amerika,” papar Naomi.
Naomi memutuskan berkewarganegaraan Jepang, tahun 2019. “Saya selalu mewakili Jepang ketika bermain,” katanya.
Meski demikian, Naomi tidak fasih berbahasa Jepang. “Saya paham sih, tapi nggak pede kalau ngomong. Saya mengerti kosakata dan bahasanya, tapi nggak bisa bicaranya,” lanjutnya.
Karenanya saat jumpa pers dan ditanya dalam Bahasa Jepang, namun dia menjawab dalam Bahasa Inggris.
Fakta Naomi Osaka: Kalahkan Serena Williams

Setelah mengalahkan Samanta Stosur, dua tahun kemudian gadis bertinggi 180 sentimeter itu meraih final WTA pertamanya di Pan Pacifik Open 2016 di Jepang untuk masuk 50 besar peringkat WTA.
Kemudian dia memenangkan gelar WTA pertamanya di Indian Wells Open, tahun 2018. Di tahun yang sama, atlet yang kini tinggal di Beverly Hills, California itu mengalahkan juara tunggal Grand Slam 23 kali Serena Williams di final AS Terbuka.
Naomi pun jadi pemain Jepang pertama yang memenangkan gelar tunggal Grand Slam. Sejak 2018, ia telah memenangkan gelar tunggal Grand Slam dalam empat tahun berturut-turut.
Ranking 2

Saat ini ranking Naomi di urutan 2 WTA (Women’s Tennis Association). Peringkat petenis wanita yang dibentuk pada 1975. Peringkat pertama saat ini dipegang Ashleigh Barty dari Australia. Naomi pernah berada di peringkat pertama pada tahun 2019 dan menjadi orang Asia pertama. Namun itu hanya sebentar, kekalahan beruntun di tahun yang sama membuat gelar itu berpindah ke Ashleigh Barty.
Tags:Naomi Osaka Olimpiade Tokyo