Salah satu yang sering diabaikan oleh masyarakat adalah kandungan gula dalam makanan atau minuman, terlebih pada produk untuk anak-anak.
Susu formula atau UHT misalnya. Dokter Lula menyebut ada beberapa merek yang justru kandungan gulanya hampir separuh dari komposisi lain.
| Baca Juga : BPOM Temukan Jajanan Pasar Mengandung Zat Pemicu Kanker
“Susu formula aja itu harus dicek gulanya ada berapa banyak. Ada susu yang mahal ternyata gulanya 40 persen. Kita minum gula dong berarti,” ucap si dokter.
Oleh karena itu, dia menekankan pada orang tua untuk selalu mengawasi jumlah gula yang masuk ke tubuh anak. Selain itu, penting untuk ibu dan ayah selalu mengecek kandungan apa saja di makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Tak hanya susu, minuman lain seperti jus buah atau madu tanpa disadari juga bisa menjadi salah satu penyebab kerusakan ginjal.
“Kita sekarang harus mengajak orang tuanya untuk lebih pintar, baca komposisi. Seperti produk madu, tahu nggak sih ternyata madunya cuma 10 persen, sisanya gula. Banyak orang mikir itu kan syifa, obat, diminumin itu madunya,” imbuhnya.
Terakhir, Dokter Lula menyarankan kepada anak muda untuk berani melakukan pemeriksaan rutin seperti tensi darah dan cek gula ke puskesmas atau rumah sakit sebagai bentuk kesadaran dini menghindari kerusakan ginjal. (*)
Tags:Anak Cuci Darah Cuci Darah Dokter Lula Kamal gagal ginjal Lula Kamal RSCM Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo