Tasya Kamila merupakan salah satu publik figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Tasya sudah lama memiliki fokus untuk selalu menjaga dan mencintai lingkungan.
Bahkan ia sudah mulai mengajarkan dan berdiskusi dengan putra pertamanya, Arrasya Wardhana Bachtiar, mengenai lingkungan.
“Kini Rasya usianya sudah lima tahun yang sedang pada masa banyak bertanya. Lalu dia nanti bercerita, terus nanti kita bisa akhirnya diskusi buka conversation soal menjaga lingkungan. Ya itu dari pengalaman-pengalaman kecil yang kita berikan ke anak,” tutur pemilik nama lengkap Shafa Tasya Kamila itu.
| Baca Juga: Pejuang LDR, Tasya Kamila Jaga Bonding Ayah dan Anaknya
Tasya mengaku telah mengajak anaknya untuk mencintai lingkungan. Hal itu ia mulai dengan memberitahu anaknya tentang alam. Seperti kehidupan semuanya bersumber dari alam.
“Ya dimulai dari ngajak, memang agak dilema ya zaman sekarang ya. Mau ngajak main outdoor nanti polusi, terus nanti anaknya sakit. Tapi sebisa mungkin memang dikenalkan sih ke alam bahwa apa yang kita makan, apa yang kita konsumsi, kehidupan kita itu tuh bersumber dari alam. Alam sudah memberi kehidupan untuk kita, kita juga harus bisa memberi kehidupan untuk alam supaya kita bisa hidup secara berkelanjutan,” ujar Tasya Kamila di sela-sela acara Peluncuran Produk Bio Material Unicharm, di kawasan Senayan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kemudian ia mengajarkan bagaimana menjaganya dari hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari. Tasyapun mempraktikkan bagaimana ia mencintai lingkungan dengan terbiasa memilah sampah di rumah.
“Jadi dari rumah ya dari praktik sehari-hari sih, anak juga butuh ngelihat langsung sih konkretnya kayak gimana dan menjadikan itu sebagai habit. Itu sih yang terpenting ya, kita nggak bisa cuma woro-woro doang. Tapi ya jadikan aja itu sebagai habit gitu untuk pemilahan sampah,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 22 November 1992 itu.
| Baca Juga: Jadi Duta Kipas! Ini Alasan Anak Tasya Kamila Hobby Koleksi Kipas Angin
Hal itu dilakukan karena kegelisahannya melihat sampah di Indonesia masih menjadi perbincangan. Terlebih, Indonesia masih menjadi negara penyumbang sampah terbesar.
“Bagaimana caranya kita bisa mengurangi dampak-dampak lingkungan, mencari solusi-solusi untuk kita bisa lebih ramah lingkungan lagi. Itu juga yang aku lakukan, dan itu dimulai dari rumah sendiri,” ujar pemilik Yayasan Perduli Lingkungan Indonesia itu.
Tasya mengatakan bila ia memang mulai mengurangi sampah plastik di rumahnya. “Seperti mengurangi penggunaan botol plastik dan menggantinya dengan tumbler, atau membawa totebag ketika berbelanja, menggunakan sedotan bukan plastik. Sampah, tidak terkecuali sampah plastik, sebagaimana diketahui telah menjadi masalah bersama. Juga bagaimana plastik dibuat, dengan bahan dasar minyak bumi, menghasilkan karbon yang tinggi,” tuturnya.
Mantan Duta Lingkungan Cilik tahun 2005 ini pun memilah sampah anorganik dan organik di rumahnya. Tidak hanya memilah sampah, Tasya juga mengolah sampah sendiri di rumahnya.
“Mulai melakukan pemilahan sampah. Misalkan memilih antara sampah organik dan sampah anorganik. Trus kalau bisa diolah dari rumah sendiri gitu. Sampah organiknya dijadikan kompos, dan anorganiknya bisa kita kreasikan menjadi barang-barang yang bermanfaat lagi,” jelas Pelantun Anak Gembala itu.
| Baca Juga: Curhat Tasya Kamila Usai Suaminya Sembuh dari Kanker
Tasya juga mengumpulkan sampah plastik dan kaca yang dia salurkan ke bank sampah. Upaya ini diyakini Tasya akan memberi dampak di kemudian hari.
“Sampah sekarang pun juga sudah banyak yang bisa didistribusikan lewat aplikasi, yang mau menjemput sampah kita gitu. Jadi dimulai dari pengelolaan sampah di rumah sendiri sehingga bisa mengurangi tumpukan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ujar Tasya.
Tasya kemudian mengungkap pengalamannya ketika mengolah sampah bersama buah hatinya. Dimana momen tersebut bisa menjadi quality time dirinya dan sang buah hati.
Dikediamannya, Tasya mengolah sampah organik dengan tong komposter, sementara sampah non organik dipisahkannya. Kegiatan yang dilakukannya bersama anak-anak ini pun menjadi sangat seru, juga menciptakan bonding atau hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
“Awalnya ribet tapi lama-lama jadi seru. Anak-anak seru banget, malah jadi kegiatan buat bonding. Jadi kegiatan baru bersama si kecil,” papar Tasya. (*)
Tags:Anak Tasya Kamila Peduli Lingkungan Tasya Kamila Tasya Kamila Peduli Lingkungan